KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19, handsanitizer menjelma kacang goreng yang laris di pasaran.
Bahkan, handsanitizer sempat menjadi barnag langka karena banyaknya peminat.
Selain mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, handsanitizer bisa menjadi alternatif untuk membersihkan tangan agar meminimalisir penularan virus.
Penggunaannya pun dinilai lebih praktis dan tak merepotkan.
Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Depresi
Bahan aktif dalam handsanitizer adalah etil alkohol atau alkohol isopropil.
Bahan-bahan ini membunuh bakteri dan virus - termasuk virus corona - dengan melarutkan lapisan proteinnya.
Meski handsanitizer yang kita gunakan telah mengandung bahan trsebut, kita juga harus memeriksa kadarnya.
Pilihlah handsanitizer dengan kandungan etil minimal 60 persen atau isopropil alkohol sebesar 70 persen.
Di bawah itu, maka handsanitizer yang kita pakai tka bisa efektif basmivirus corona.
Kita juga harus memerhatikan periode kedaluwarsa handsanitizer yang kita gunakan.
Pasalnya, bahan aktif dalam handsanitizer yang kedaluwarsasudah tak efektif lagi untuk membasmi semua jenis virus dan bakteri.
Selain itu, penyimpanan handsanitizer juga perlu kita gunakan.
Baca juga: Penting untuk Kesehatan Mental, Berikut 4 Cara Meningkatkan Serotonin
Pastikan botol atau wadah handsanitizer tertutup rapat agar bahan aktif di dalamnya tidak menguap.
Bahan aktif handsanitizer yang menguap akan membuat prosentasenya menurun sehingga tak lagi efektif basmi patogen penyebab penyakit.
Handsanitizer tidak seratus persen membunuh virus dan bakteri penyebab penyakit.