KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan virus dengue.
Virus dengue dapat menular antarmanusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Virus dengue menginfeksi nyamuk Aedes betina saat nyamuk tersebut menghisap darah penderita DBD.
Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Tubuh setelah Digigit Nyamuk Demam Berdarah?
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, penderita baru merasakan gejala DBD selang empat sampai enam hari setelah digigit nyamuk pembawa virus dengue.
Beberapa gejala DBD saat awal penderita terinfeksi virus dengue di antaranya:
Di beberapa kasus yang serius, penyakit ini menimbulkan pendarahan di saluran cerna, syok, dan kematian.
Baca juga: Ciri-ciri Demam Berdarah Dengue pada Bayi, Beda dari Orang Dewasa
Kendati berpotensi fatal, hingga kini belum ada vaksin untuk mencegah demam berdarah.
Satu-satunya cara mencegah demam berdarah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk DBD. Berikut beberapa di antaranya:
Melansir Medical News Today, pilih pakaian yang aman dari gigitan nyamuk.
Sebisa mungkin, minimalkan bagian kulit yang rentan digigit nyamuk.
Caranya dengan menggunakan celana panjang, pakaian lengan panjang, serta kaus kaki.
Jika menggunakan obat nyamuk yang mengandung diethyltoluamide (DEET), pilih yang kadarnya 10 persen.
Demi keamanan, hindari obat nyamuk yang mengandung kadar DEET tinggi di atas 30 persen karena bisa merusak saraf dan memicu kanker.
Ingat, obat nyamuk dengan bahan aktif ini tidak aman untuk anak-anak.
Baca juga: Cara Mengobati Demam Berdarah (DBD)