Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2020, 09:09 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit musiman yang perlu diwaspadai.

Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.

Kedua jenis nyamuk itu membawa virus dengue setelah menghisap darah penderita DBD yang lebih dulu terinfeksi virus tersebut.

Baca juga: Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Usir Nyamuk DBD

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, setelah terinfeksi virus dengue, penderita biasanya mengalami gejala DBD seperti:

  • Demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari
  • Timbul bintik-bintik merah pada kulit
  • Sakit kepala
  • Nyeri saat menggerakan bola mata
  • Nyeri punggung
  • Badan tersa lemah dan lesu
  • Muntah
  • Ulu hati terasa nyeri
  • Terkadang disertai mimisan dan buang air besar bercampur darah
  • Kadar trombosit turun hingga 100.000/mm3

Beberapa orang terkadang tidak menyadari sedang menderita sakit DBD, lantaran gejala penyakitnya timbul tenggelam.

Salah satunya karena grafik suhu demam DBD mirip pelana kuda. Pada fase awal, tubuh penderita mengalami demam tinggi selama beberapa hari.

Begitu memasuki fase kritis, demam yang semula menjadi tanda utama penyakit hilang dengan sendirinya.

Dalam kondisi ini, Anda dituntut ekstra waspada agar DBD tidak berlanjut ke fase syok.

Baca juga: Kapan Masa Kritis Demam Berdarah (DBD)?

Obat penurun demam DBD

Menurut buku Demam Berdarah (2004) oleh Dr. Hindra I. Satari, Sp.A(K) dan Mila Meiliasari, cara mengobati DBD bisa dilakukan dengan segera membawa penderita ke dokter.

Terutama, setelah timbul demam disertai beberapa gejala awal yang disebutkan di atas.

Biasanya, dokter akan memberikan resep obat penurun demam untuk menjaga suhu tubuh stabil.

Melansir buku Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah (2007) oleh Dr. Handrawan Nadesul, demam DBD sejatinya bukan demam istimewa.

Untuk menjaga suhu tubuh stabil, pasien biasanya diberi obat penurun panas.

Namun, pasien DBD biasanya tidak diberi obat antidemam golongan asam salisilat dan ibu profen.

Kedua golongan obat tersebut dapat memicu pendarahan saat dikonsumsi penderita DBD.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nestapa Warga Palestina Saat Idul Fitri: "Ini adalah Idul Fitri yang Menyedihkan"
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau