KOMPAS.com - Larangan begadang karena memiliki efek buruk bagi kesehatan ternyata ada benarnya.
Menurut Sleep Foundation, selama ini banyak orang begadang hanya untuk merampungkan serial, main games, atau berpesta dengan temannya.
Padahal, tidur berkualitas di malam hari dengan jadwal rutin penting untuk menunjang kinerja organ, metabolisme, sampai menjaga daya tahan tubuh.
Tidak tidur atau terjaga semalaman dapat memengaruhi kemampuan berpikir, suasana hati, sampai kesehatan fisik.
Baca juga: Awas, Anak Doyan Begadang Rentan Obesitas
Berikut beberapa efek buruk bergadang bagi kesehatan yang tak boleh disepelekan:
Melansir Bustle, dampak buruk begadang yang pantang diabaikan adalah peningkatan kadar gula darah.
Penelitian kecil pada 2015 menemukan, orang yang doyan begadang ternyata memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi ketimbang orang dengan jadwal tidur normal dan teratur.
Seperti diketahui, kadar gula darah tinggi menjadi penyebab utama penyakit jantung dan ginjal.
Akibat terlalu sering begadang juga dapat mengubah pola makan menjadi tidak sehat.
Agar tetap terjaga, orang yang begadang cenderung makan pada larut malam. Dampaknya, porsi makan dalam sehari jadi berlebihan.
Tak hanya itu, studi menunjukkan, orang yang begadang umumnya mengonsumsi makanan tak sehat yang tinggi lemak dan kalori.
Pola makan yang buruk tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak, kolesterol tinggi, dan rentan memicu penyakit kronis.
Baca juga: Efek Buruk Begadang bisa Sebabkan Jerawat Bermunculan, Kok Bisa?
Perubahan pola tidur yang tidak menentu, misalkan rutin tidur di hari kerja dan begadang sesekali setiap pekan dapat menyebabkan "jet lag".
Untuk setiap jam “jet lag” pergeseran jam tidur tersebut, risiko penyakit jantung orang yang begadang meningkat sebesar 11 persen.