Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2020, 21:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

4. Menghambat proses penyembuhan saat sakit

Tidur yang berkualitas merupakan bagian dari proses penyembuhan alami tubuh.

Sebaliknya, begadang atau tidak tidur sepanjang malam dapat menghambat proses penyembuhan sakit.

Saat tidur nyenyak, sistem daya tahan tubuh membantu badan menghadapi serangan penyakit atau infeksi.

Baca juga: Begadang Bisa Menurunkan Berat Badan Hanya Mitos, Kenapa Begitu?

5. Rentan terkena depresi

Bahaya begadang bagi kesehatan mental yang tak boleh disepelekan yakni depresi.

Penelitian menunjukkan, orang yang terbiasa begadang cenderung mengalami gejala depresi.

Kendati para ahli kini masih meneliti hubungan sebab akibat antara begadang dan depresi, tapi yang pasti keduanya saling berkaitan.

6. Menurunkan kemampuan otak

Efek begadang bagi kesehatan juga dapat menurunkan fungsi otak untuk berpikir.

Fungsi otak ini terkait dengan perhatian, fokus, konsentrasi, respons, daya ingat, sampai kecerdasan emosional.

Selain itu, kurang tidur karena begadang juga dapat menurunkan kreativitas dan kemampuan otak dalam memecahkan masalah.

Beberapa penelitian menyebut, efek begadang semalaman pada otak ini mirip dengan orang mabuk alkohol.

Baca juga: Doyan Tidur Terlalu Malam dan Bangun Siang, Apa Saja Akibatnya?

7. Menyebabkan kantuk di siang hari dan micro sleep

Ilustrasi siswa mengantuk di dalam kelasTomwang112 Ilustrasi siswa mengantuk di dalam kelas
Dampak buruk begadang lainnya yakni menyebabkan kantuk di siang hari sampai micro sleep.

Otak dan tubuh manusia dirancang memiliki masa istirahat ketika baru melewatkan waktu tidur. Kondisi tersebut wajar jika menyebabkan kantuk.

Kurang tidur juga dapat memicu micro sleep atau tidur sebentar tanpa sadar selama beberapa detik.

Micro sleep dapat berbahaya, terutama bagi orang yang sedang mengemudikan kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com