KOMPAS.com – Teknik memanggang makanan memang cenderung lebih sehat ketimbang menggoreng.
Tapi, tetap saja, memanggang atau membakar makanan memiliki risiko kesehatan tersendiri.
Misalnya, orang-orang cenderung pada akhirnya makan daging dan sosis yang sangat tinggi lemak ketika memasak dengan cara memanggang.
Baca juga: Benarkah Makan Sate Sebabkan Kanker?
Alhasil, hal ini bisa mendorong asupan lebih banyak kalori, lemak, lemak jenuh, dan kolesterol ke dalam tubuh yang kurang menyehatkan.
Selain itu, memanggang bisa memicu produksi senyawa polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dan heterocyclic amines (HCAs) yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
PAHs terbentuk ketika lemak dari daging menetes ke atas bara api atau alat pemanggang.
Senyawa tersebut kemudian dapat tersimpan dalam makanan karena nyala api dan asap yang mengepul dari proses memasak dengan cara memanggang.
Sayangnya, gosong yang terbentuk pada makanan yang dipanggang atau dibakar juga bisa mengandung PAHs.
Sementara, HCAs diproduksi ketika daging merah, unggas, dan ikan bertemu dengan proses memasak dengan panas tinggi, termasuk memanggang.
Namun, bagi para pecinta makanan yang dipanggang atau dibakar, sebaiknya jangan putus asa dulu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.