KOMPAS.com – Gejala gula darah tinggi penting dikenali sebagia bagian dari upaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan akibat kondisi ini.
Melansir Mayo Clinic, gula darah tinggi atau hiperglikemia terjadi ketika ada terlalu banyak gula dalam darah.
Kenaikan kadar gula darah terjadi saat tubuh memiliki terlalu sedikit insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar.
Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Kondisi ini paling sering dikaitkan dengan diabetes.
Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap hiperglikemia pada penderita diabetes.
Ini termasuk:
Gula darah tinggi adalah kondisi yang penting untuk segera ditangani.
Pasalnya, jika tidak diobati, hiperglikemia dapat menjadi parah dan menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan perawatan darurat, seperti koma diabetes (kehilangan kesadaran).
Dalam jangka panjang, gula darah tinggi persisten dapat menyebabkan komplikasi yang memengaruhi saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ.
Kerusakan pembuluh darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sementara kerusakan saraf bisa juga menyebabkan kerusakan mata, kerusakan ginjal, serta luka yang tidak dapat disembuhkan.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
Dilansir dari Cleveland Clinic, seseorang dapat dianggap memiliki kadar gula darah tinggi jika:
Untuk mendeteksi kadar gula darah, seseorang sebenarnya bisa saja memanfaatkan alat cek gula darah di fasilitas kesehatan atau secara mandiri di rumah.
Tapi, beberapa kondisi juga bisa dicurigai sebagai tanda gula darah tinggi.
Berikut ini gejala gula darah tinggi yang perlu diwaspadai:
1. Haus terus-menerus (polidipsia)