KOMPAS.com - Banyak orang telah menggunakan cuka apel untuk mengatasi gangguan kesehatan selama berabad-abad.
Sebelum ada insulin, cuka apel banyak digunakan untuk mengobati diabetes.
Saat ini, cuka apel digunakan dalam makanan, minuman, dan untuk berbagai manfaat kesehatannya.
Melansir dari Medical News Today, pada dasarnya, produsen membuat cuka apel dengan terlebih dahulu mengambil sari apelnya.
Kemudian, sari apel tersebut dicampur dengan gula dan ragi, kemudian difermentasi dalam waktu tertentu.
Baca juga: Benarkah Stres Dapat Menurunkan Berat Badan?
Proses ini tentu saja menghasilkan alkohol.
Namun, strain bakteri tertentu kemudian mengubah alkohol menjadi asam asetat.
Ketika semua alkohol hilang, campuran menjadi cuka apel.
Karena cuka apel mengandung bakteri dan ragi, beberapa orang mengeklaim itu adalah sumber probiotik.
Probiotik adalah mikroorganisme yang bermanfaat bagi kesehatan.
Bukti menunjukkan bahwa cuka sari apel dapat membantu menurunkan berat badan ketika orang menggabungkannya dengan diet rendah kalori dan olahraga teratur.
Sebuah studi tahun 2018 terhadap 39 orang menganalisis dampak diet rendah kalori dan cuka sari apel dengan diet rendah kalori biasan selama 12 minggu.
Peneliti menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi cuka apel:
Temuan ini menunjukkan bahwa cuka apel dapat membantu menurunkan berat badan.
Selain itu, studi kecil lainnya dengan 20 peserta melihat efek mengonsumsi 20 mililiter cuka sari apel per hari dalam air.