KOMPAS.com - Laryngopharyngeal reflux (LPR) dan gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah dua kondisi yang hampir serupa.
Keduanya sama-sama disebabkan oleh refluks asam lambung atau naiknya asam lambung ke kerongkongan (esofagus).
Bedanya, GERD terjadi ketika asam lambung berulang kali naik hanya sampai ke kerongkongan.
Baca juga: 12 Penyebab GERD yang Perlu Diwaspada
Sedangkan LPR terjadi saat asam lambung naik sampai ke bagian belakang tenggorokan (faring), kotak suara (laring), atau bahkan ke bagian belakang saluran napas hidung.
Sementara GERD dan LPRD dapat terjadi bersamaan, penderita terkadang hanya memiliki gejala dari GERD atau LPR saja.
Berikut adalah beda LPR dan GERD yang bisa dipahami:
1. Beda gejala LPR dan GERD
Melansir Verywell Health, LPR cenderung tidak menyebabkan gejala heartburn atau sensasi terbakar di dada seperti pada GERD.
Maka dari itu, LPR sering juga disebut sebagai silent reflux atau refluks diam-diam.
LPR bisa tidak menyebabkan heartburn karena asam lambung tidak “menetap” di kerongkongan.
Untuk dapat menyebabkan heartburn, asam lambung harus tinggal di kerongkongan cukup lama sampai menimbulkan iritasi.
Selain itu, kerongkongan tidak sensitif terhadap iritasi seperti tenggorokan.
Baca juga: 10 Penyebab GERD yang Umum Terjadi
Jadi, jika asam lambung lewat dengan cepat melalui kerongkongan, tapi menggenang di tenggorokan, gejala heartburn tidak akan terjadi, namun gejala LPR akan terjadi.
Gejala LPR dapat meliputi:
Dalam beberapa kasus LPR, seseorang mungkin hanya memiliki 1-2 gejala tersebut.
Banyak orang yang memiliki gejala juga bisa menganggap dirinya mengalami masalah pernapasan dan refluks asam.
Hal ini pun dapat membuat LPR sulit untuk didiagnosis.
Baca juga: 14 Gejala Faringitis yang Perlu Diwaspadai
Sementara itu, berikut adalah beberapa kondisi yang mengarah pada gejala GERD:
2. Beda penyebab LPR dan GERD