Pengujian biasanya dilakukan untuk melihat apakah refluks asam telah menyebabkan jaringan parut atau kerusakan pada kerongkongan atau tenggorokan pasien.
Untuk memeriksa kerusakan, pasien akan menjalani tes yang disebut endoskopi.
Tes lain yang mungkin pasien lalui disebut tes pH.
Pasien mungkin juga perlu menemui dokter spesialis, terutama jika memiliki kerusakan pada tenggorokan atau kerongkongan, atau jika mengalami gejala yang sulit dikendalikan.
Pasien mungkin akan dirujuk ke ahli gastroenterologi untuk GERD.
Untuk LPR, pasien mungkin akan dirujuk ke otolaryngologist atau dokter THT (telinga, hidung, tenggorokan).
Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai
5. Beda cara mengobati LPR dan GERD
LPR dan GERD adalah kondisi yang sangat mirip.
Karena keduanya disebabkan oleh asam yang naik ke kerongkongan, keduanya pada umumnya dapat diobati dengan cara yang sama.
Dokter kemungkinan pertama akan merekomendasikan pasien untuk membuat beberapa perubahan gaya hidup.
Dokter akan berbicara dengan pasien tentang apa yang harus dimakan atau tidak dimakan, dan jam berapa saja sebaiknya untuk makan.
Ini mungkin termasuk membatasi makanan pedas, makanan tinggi lemak, dan makanan tinggi asam.
Dokter mungkin juga menyarankan pasien untuk menurunkan berat badan dan menghindari kafein, alkohol, dan merokok.
Perawatan lain termasuk obat bebas seperti:
Baca juga: 9 Makanan Penurun Asam Lambung yang Baik Dikonsumsi
Jika obat OTC tidak memperbaiki gejala, dokter mungkin akan meresepkan versi yang lebih kuat. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat untuk membantu memperkuat sfingter esofagus.
Ketika obat-obatan tidak membantu, operasi mungkin menjadi pilihan.
Operasi untuk GERD dan LPR dapat memperkuat sfingter esofagus untuk membantu mencegah refluks asam lambung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.