KOMPAS.com - Ketika kacamata atau obat tetes mata khusus tidak membantu, salah satu cara mengobati katarak paling efektif yakni dengan operasi.
Kebanyakan dokter menyarankan penderita untuk menjalani operasi katarak ketika masalah kesehatan mata ini mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Misalkan saat mata sulit fokus membaca, tidak bisa mengemudi di malam hari karena pandangan berbayang, dan sebagainya.
Baca juga: 3 Cara Mengobati Katarak, Tak Selalu Perlu Operasi
Katarak biasanya memburuk lebih cepat pada penderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas.
Berikut beberapa fakta seputar informasi operasi katarak yang perlu Anda ketahui.
Melansir NHS, operasi katarak dilakukan dengan membuat sayatan kecil di mata untuk menghilangkan lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa bening buatan.
Apabila sejumlah kondisi tidak memungkinkan lensa mata diganti dengan lensa buatan, penderita akan disarankan menggunakan kacamata atau lensa kontak sebagai pengganti lensa mata yang rusak.
Operasi katarak biasanya berlangsung selama 30 menit sampai 45 menit, atau kurang dari satu jam.
Operasi mata ini dilakukan dengan anestesi atau bius lokal, sehingga penderita tidak merasakan sakit selama tindakan medis.
Kebanyakan operasi ini tidak harus rawat inap. Setelah selesai operasi dan diobservasi, umumnya penderita tanpa komplikasi bisa pulang di hari yang sama.
Baca juga: 6 Ciri-ciri Katarak pada Mata yang Kerap Dirasakan Pengidapnya
Melansir Cleveland Clinic, ada beberapa efek setelah operasi katarak yang biasanya dirasakan penderita selang satu atau dua hari sejak operasi, antara lain:
Selama beberapa minggu setelah operasi katarak, penderita biasanya dibekali obat tetes mata.
Tetes mata ini membantu menyembuhkan, mencegah infeksi, dan mengontrol tekanan di dalam mata.
Operasi katarak biasanya pulih dalam waktu sekitar delapan minggu. Kendati proses pemulihannya relatif lama, penderita biasanya masih bisa beraktivitas normal.
Selama proses penyembuhan, penderita biasanya tidak diperbolehkan untuk: