KOMPAS.com - Mencukur dapat mengiritasi kulit sehingga menyebabkan benjolan merah yang gatal dan nyeri.
Gatal setelah bercukur mungkin merupakan tanda luka bakar akibat pisau cukur atau folikulitis.
Mencukur dengan tidak benar, menggunakan pisau cukur yang tumpul, atau mencukur area kulit yang sensitif dapat menyebabkan iritasi kulit.
Menggunakan produk cukur yang mengandung aroma buatan dan bahan kimia keras, seperti alkohol, juga dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan gatal.
Baca juga: Cara Hilangkan Kutu Rambut dengan Minyak Kelapa
Orang mungkin mencukur untuk alasan estetika, higienis, atau pribadi.
Berikut ini beberapa cara mengatasi iritasi karena mencukur bulu berdasarkan lokasi yang dicukur, seperti dilansir dari Medical News Today.
Kulit di kaki kurang sensitif dibandingkan beberapa area lain, seperti daerah kemaluan.
Namun, orang dapat mengalami iritasi akibat pisau cukur di kaki mereka jika mereka:
Orang-orang dapat mengatasi iritasi akibat pisau cukur di kaki mereka dengan:
Kulit di sekitar area kemaluan sangat sensitif.
Jadi orang harus berhati-hati saat mencukur di area ini.
Ada banyak alasan mengapa kulit di daerah kemaluan rentan mengalami iritasi.
Daerah selangkangan rentan terhadap kelembapan dan gesekan yang berlebihan yang dapat menyebabkan iritasi kulit.
Rambut yang tumbuh di area ini lebih tebal, lebih keriting, dan lebih kasar daripada kebanyakan rambut tubuh lainnya, yang mungkin membuatnya lebih rentan tumbuh ke dalam.
Baca juga: Efek Samping Menopause pada Kulit dan Rambut
Orang mungkin juga sering mencukur area ini karena rambut kemaluan cenderung tumbuh dengan cepat. Mencukur terlalu sering dapat mengiritasi kulit.