Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Gejala Mirip, Apa Beda Psoriasis dan Kurap?

Kompas.com - 11/02/2022, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Psoriasis dan kurap memiliki gejala yang hampir mirip sehingga banyak orang sulit membedakannya.

Kedua penyakit tersebut sama-sama membuat kulit terasa kadang dan meradang.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang membedakan antara kurap dan psoriasis.

Menurut pakar dermatologi Sean McGregor, perbedaan terbesar antara psoriasis dan kurap adalah asal-usulnya.

"psoriasis terjadi karena adanya autoimun sedangkan kurap terjadi karena infeksi jamur," ucapnya.

Selain itu, psoriasis adalah kondisi kronis yang tidak pernah hilang. Sebaliknya, kurap akan hilang dengan pengobatan.

Kurap dan psoriasis memiliki beberapa gejala yang mirip, yaitu peradangan, gatal, kulir bersisik atau pecah-pecah.

Baca juga: 6 Hal yang Membuat Keringat Berlebihan

Beda Psoriasis dan Kurap

Seperti yang disebutkan sebelumnya, psoriasis dan kurap memiliki gejala yang sama. Akan tetapi, gejala psoriasis seringkali berulang dan tidak bisa hilang dalam hitungan hari.

Selain itu, psoriasis seringkali dibarengai dengan radang sendi psoriatik, sejenis radang sendi yang terkait erat dengan psoriasis.

Psoriasis tidak menular. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh faktor genetik, stres atau alkohol.

Sebaliknya, kurap bisa menular jika kita melakukan kontak langsung dengan orang yang mengalaminya.

Pada penderita kurap, biasanya muncul bercak kemerahan atau lesi yang berbentuk lingkaran. 

Bagian tengah ruam tampak cekung dan mungkin berwarna abu-abu atau bersisik.

Sementara itu, ruam akibat psoriasis biasanya bentuknya tidak beraturan.

Tidak ada pengobatan untuk mengatasi psoriasis. Metode pengobata yang ada hanya berguna untuk mengelola gejala.

Sementara itu, kurap bisa diatasi dengan obat seperti krim antijamur terbinafine yang bisa ditemukan dengan mudah di apotik.

Untuk mengelila gejala psoriasis, Anda bisa menggunakan pengobatan rumahan seperti mandi dengan garam epsom.

Untuk pengobatan jangka panjang, MCGregor merekomendasikan penggunaan steroid topikal atau salep Vitamin D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau