KOMPAS.com - Lumpuh otak atau Cerebral Palsy adalah gangguan yang mempengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur tubuh.
Mengutip Mayo Clinic, gangguan ini terjadi karena perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang.
Lumpuh otak paling sering terjadi pada bayi yang belum lahir atau sejak masih dalam kandungan.
Sebagian kasusnya lagi, terjadi saat awal kelahiran bayi.
Baca juga: Apa Itu Penuaan Otak?
Banyak faktor yang dapat menyebabkan munculnya kondisi lumpuh otak. Beberapa di antara penyebab lumpuh otak termasuk:
Baca juga: Perkembangan Otak Janin Dimulai pada Usia Berapa?
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak mengalami lumpuh otak.
Mengutip CDC, beberapa faktor risiko lumpuh otak pada anak meliputi:
Anak-anak yang berat badannya kurang dari 2.500 gram saat lahir, terlebih yang berat badannya kurang dari 1.500 gram, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami lumpuh otak.
Anak yang lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan, terutama jika mereka lahir sebelum minggu ke-32 kehamilan, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami lumpuh otak.
Perawatan intensif untuk bayi prematur telah meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir.
Bayi yang lahir prematur lebih mungkin untuk hidup sekarang, tetapi banyak di antaranya memiliki masalah medis yang dapat menempatkan mereka pada risiko lumpuh otak.
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Penggumpalan Darah di Otak
Kelahiran kembar, kembar tiga, dan kelahiran ganda lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami lumpuh otak.
Apalagi, jika bayi kembar atau kembar tiga ada yang meninggal sebelum lahir atau segera setelah lahir.
Beberapa peningkatan faktor risiko lumpuh otak disebabkan oleh fakta bahwa anak-anak yang lahir dari kehamilan ganda sering kali lahir prematur, atau dengan berat badan lahir rendah, atau keduanya.
Anak-anak yang lahir dari kehamilan akibat penggunaan beberapa perawatan infertilitas memiliki peluang lebih besar untuk mengalami lumpuh otak.