Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Cacat Otak Bawaan pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 20/03/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Cacat otak bawaan pada bayi adalah berbagai gangguan perkembangan otak yang sudah terjadi sejak dalam kandungan.

Mengutip Health of Children, cacat otak bawaan bisa terjadi karena gangguan pada awal perkembangan otak bayi dalam kandungan.

Pada awal perkembangan janin, potongan jaringan datar di sepanjang bagian belakang janin menggulung membentuk tabung, yang disebut tabung saraf.

Tabung saraf ini berkembang menjadi sumsum tulang belakang dan otak.

Baca juga: Apa Itu Penuaan Otak?

Penutupan tabung saraf diperlukan untuk perkembangan selanjutnya dari jaringan di dalamnya.

Banyak jenis cacat otak yang berbeda disebabkan oleh penutupan yang tidak tepat dari tabung saraf ini.

Kemudian, mempengaruhi cacat struktural pada otak dan tengkorak, yang berakhir dengan cacat otak bawaan pada bayi.

Mengutip Healthline, berikut beragam jenis cacat otak bawaan pada bayi yang perlu diwaspadai ibu hamil:

  1. Anensefali (anencephaly): cacat otak bawaan yang terjadi karena ujung kepala tabung saraf gagal menutup, sehingga sebagian besar tengkorak dan otak hilang. Bagian tengkorak yang hilang itu berarti jaringan otak terbuka.
  2. Ensefalokel (encephalocele): cacat otak bawaan karena sebagian otak menonjol melalui celah di tengkorak. Tonjolan sering terletak di bagian belakang di sepanjang garis tengah vertikal tengkorak.
  3. Arnold-Chiari atau Chiari II: cacat otak bawaan karena bagian dari otak kecil (wilayah otak yang mempengaruhi kontrol motorik) bergeser ke bawah ke tulang belakang bagian atas. Hal ini menyebabkan otak atau sumsum tulang belakang menjadi tertekan.
  4. Hidrosefalus (hydrocephalus): cacat otak bawaan karena terjadi penumpukan cairan serebrospinal (CSF) berlebihan yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi CSF. Ketika ada kelebihan cairan, itu bisa memberi terlalu banyak tekanan pada otak.
  5. Sindrom Dandy-Walker: cacat otak bawaan ini karena adanya gangguan pertumbuhan di bagian pusat otak kecil.
  6. Holoprosencephaly: cacat otak bawaan karena otak tidak terbagi menjadi dua bagian atau hemisfer (kanan dan kiri).
  7. Megalencephaly: cacat otak bawaan yang terjadi karena ukuran otak seseorang lebih besar atau berat dari ukuran normal.
  8. Microcephaly: kondisi ini terjadi ketika otak tidak berkembang menjadi ukuran penuh. Virus Zika dapat menyebabkan microcephaly.

Baca juga: Perkembangan Otak Janin Dimulai pada Usia Berapa?

Faktor risiko

Mengutip Better Health, cacat tabung saraf diduga disebabkan oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan yang bekerja secara bersamaan.

Berikut beberapa faktor risiko dari cacat otak bawaan yang perlu diwaspadai:

1. Ibu hamil kekurangan folat

Mengutip Better Health, jika ibu hamil kekurangan beberapa nutrisi, terutama vitamin kelompok B yang disebut folat (asam folat), kemungkinan memiliki bayi dengan cacat tabung saraf meningkat.

Jika folat dikonsumsi sebelum pembuahan dan setidaknya selama 4 minggu pertama kehamilan, sekitar 7 dari 10 kasus cacat tabung saraf dapat dicegah.

Anda harus berbicara dengan dokter tentang berapa banyak folat yang harus dikonsumsi untuk kehamilan sehat.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Penggumpalan Darah di Otak

2. Genetika

Mengutip Better Health, seorang wanita yang memiliki kerabat dekat dengan melahirkan keturunan cacat otak bawaan, maka lebih berisiko memiliki keturunan yang sama (riwayat keluarga).

Seorang wanita yang telah melahirkan anak dengan cacat tabung saraf juga berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi berikutnya dengan kondisi serupa.

Halaman:

Terkini Lainnya

Antara Data dan Diksi: Saat Komunikasi Kesehatan Kehilangan Akurasi

Antara Data dan Diksi: Saat Komunikasi Kesehatan Kehilangan Akurasi

Health
Tiba-tiba Sulit Naik Tangga? Waspadai Kelemahan Otot

Tiba-tiba Sulit Naik Tangga? Waspadai Kelemahan Otot

Health
Anak dengan Kelainan Celah Bibir dan Langit-langit Mulut Berisiko Alami Ganggu Perkembangan

Anak dengan Kelainan Celah Bibir dan Langit-langit Mulut Berisiko Alami Ganggu Perkembangan

Health
6 Ciri-ciri Sakit Ginjal pada Wanita dan Pria, Jangan Sampai Terlambat

6 Ciri-ciri Sakit Ginjal pada Wanita dan Pria, Jangan Sampai Terlambat

Health
Belajar dari Menkes, Apakah Miliki Lingkar Pinggang Besar Bahaya? Ini Ulasannya…

Belajar dari Menkes, Apakah Miliki Lingkar Pinggang Besar Bahaya? Ini Ulasannya…

Health
Mengenal Lemak Visceral yang Bikin Ukuran Celana Melebar

Mengenal Lemak Visceral yang Bikin Ukuran Celana Melebar

Health
Gangguan Bipolar dan Skizofrenia: Pentingkah Minum Obat?

Gangguan Bipolar dan Skizofrenia: Pentingkah Minum Obat?

Health
Apakah Baik Minum Kopi Tanpa Gula di Pagi Hari? Ini Penjelasannya...

Apakah Baik Minum Kopi Tanpa Gula di Pagi Hari? Ini Penjelasannya...

Health
Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Health
Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Health
Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Health
Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Health
Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Health
Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Health
Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau