KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa vertigo juga dapat menyerang anak-anak?
Vertigo merupakan gejala masalah kesehatan tertentu. Orang yang terkena vertigo akan merasakan tubuhnya tidak seimbang dan sekelilingnya seolah berputar.
Tidak hanya orang dewasa, vertigo juga menyerang anak-anak. Kondisi ini seringkali menyulitkan anak-anak karena mempengaruhi keseimbangan.
Baca juga: Waspada, Vertigo Bisa Jadi Gejala Stroke Batang Otak
Si kecil biasanya juga menangis karena belum dapat menjelaskan kondisi yang mereka alami.
Kebanyakan vertigo pada anak bersifat sementara. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa kambuhan.
Gejala vertigo pada anak umumnya sama seperti yang dirasakan orang dewasa, antara lain:
Ada tiga penyebab umum vertigo pada anak-anak yaitu infeksi telinga, vertigo posisi paroksismal jinak, dan migrain verstibular.
Penyebab paling umum dari vertigo adalah infeksi telinga. Dua jenis infeksi telinga yaitu:
Neuritis vestibular: Infeksi akibat virus yang terjadi pada satu atau dua saraf vestibular di telinga bagian dalam. Beberapa virus yang menyebabkan neuritis vestibular dapat ialah flu, cacar air, campak, rubella, dan herpes zoster.
Labirintitis: Radang telinga bagian dalam yang disebabkan karena flu atau pilek. Gejala umum dari labirintitis misalnya gangguan pendengaran, pusing, dan sensasi berputar.
Baca juga: 6 Penyebab Vertigo yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari Healthline, kondisi ini ditandai dengan sensasi berputar tiba-tiba di kepala.
Vertigo jinak umumnya menyerang anak usia 2-3 tahun. Penyakit ini umumnya tidak menyerang anak di atas 8 tahun.
Kondisi ini ditandai dengan perasaan bahwa tubuh berputar atau sekeliling tampak melayang.
Penyebab migrain vestibular tidak diketahui secara pasti. Namun, anak kecil yang bisa mengalami kondisi ini karena gen yang diwariskan kedua orangtuanya.
Selain itu, penyempitan pembuluh darah di sekitar otak juga dapat menyebabkan migrain vestibular.