KOMPAS.com - Penyumbatan pembuluh darah di otak adalah penyakit berbahaya yang bisa berdampak fatal apabila penderita tidak segera diberikan pertolongan medis.
Untuk itu, setiap orang perlu mewaspadai dengan gejala penyumbatan pembuluh darah di otak.
Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit pembuluh darah ini termasuk salah satu jenis stroke yang kerap menyerang.
Baca juga: 9 Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah Jantung
Masalah kesehatan ini bisa terjadi karena penumpukan lemak di pembuluh darah otak.
Penyebab penyumbatan pembuluh darah di otak juga dapat berasal dari pembekuan darah dari jantung atau organ lain yang mengalir ke pembuluh darah lalu bersarang di pembuluh darah otak.
Selain itu, beberapa kasus penyakit ini juga bisa dipicu infeksi bakteri dan virus sampai cedera kepala.
Dilansir dari FortisHealthCare, penyumbatan pembuluh darah di otak sangat riskan mengancam keselamatan penderita.
Pasalnya, kondisi ini menyebabkan otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang penting untuk kinerja organ vital ini.
Selain itu, pembuluh darah otak yang tersumbat juga bisa membuat limbah seluler dan karbon dioksida menumpuk di otak.
Kombinasi dampak ini menyebabkan sel-sel sekitar otak mati dan saraf sekitar terdampak mandek dan mengganggu fungsi tubuh.
Akibatnya, penderita bisa merasakan beberapa gejala penyumbatan pembuluh darah di otak, seperti:
Ciri-ciri sakit kepala karena kondisi ini biasanya muncul tiba-tiba, sangat parah, dan hanya muncul di salah satu sisi kepala. Sakit kepala ini bisa terasa semakin tak tertahankan ketika penderita batuk, bersin, atau sekadar menggerakkan kepalanya.
Baca juga: 15 Penyebab Penyumbatan Pembuluh Darah Jantung
Serangan sakit kepala dan pusing tiba-tiba pada penderita kerap disertai gangguan penglihatan. Pandangan dapat berkabut, buram, sampai tidak bisa melihat sama sekali.
Kesulitan bicara bisa muncul ketika ada gangguan pada otak, terutama jika terjadi penyumbatan pembuluh darah di otak sebelah kiri. Penderita bisa tiba-tiba tidak bisa bicara sama sekali, bicara jadi sangat cepat atau lambat sampai susah dipahami, terdengar bergumam, atau terbata-bata.
Penderita juga dapat mendadak kebingungan. Rasanya seperti tidak bisa memahami segala sesuatu, tidak bisa mengutarakan sesuatu, atau perlu butuh waktu sangat lama untuk berpikir.