KOMPAS.com - Rahim atau uterus merupakan salah satu organ reproduksi wanita.
Fungsi organ ini sangat penting karena menjadi tempat embrio ditanam (kehamilan) dan berkembang menjadi bayi yang siap dilahirkan.
Mengutip Cleveland Clinic, rahim juga organ yang paling unik di tubuh wanita.
Organ ini bisa berubah ukuran dari seukuran lemon menjadi seukuran semangka selama kehamilan.
Rahim bisa mencapai ukuran sekitar 1 kg saat bayi siap dilahirkan.
Kemudian rahim bisa menyusut ke ukuran normal sekitar 1 ons (proses yang disebut involusi) sekitar 6 minggu pascapersalinan.
Baca juga: Penyakit Polip Rahim, Bahaya atau Tidak?
Ada 4 fungsi rahim yang utama, tidak hanya sebagai tempat janin berkembang.
Mengutip Cleveland Clinic, darah dan jaringan yang keluar selama menstruasi berasal dari lapisan rahim.
Lapisan rahim tersebut adalah lapisan endometrium, yang menebal dan kaya darah saat mendekati ovulasi (sel telur dilepaskan dari ovarium).
Jika sel telur dibuahi selama siklus ovulasi, itu akan ditanam di dalam lapisan rahim dan kehamilan dimulai.
Lapisan endometrium Anda luruh, jika tidak terjadi pembuahan. Proses ini berulang setiap siklus menstruasi, kecuali kehamilan terjadi.
Mengutip Verywell Health, fungsi rahim sebagai tempat implantasi embrio, jika pembuahan terjadi.
Sel telur yang berhasil dibuahi (blastosis) akan menempel ke dalam dinding rahim yang disebut endometrium.
Di sini blastosis akan berkembang menjadi embrio, janin, hingga bayi yang siap dilahirkan.
Proses ini dikenal sebagai implantasi. Ini adalah tahap kehamilan dimulai dan Anda akan melewatkan menstruasi selama 9 bulan.
Baca juga: 8 Manfaat Berhubungan Seks bagi Kesehatan, Selain Kehamilan