Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2022, 21:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Polip rahim kerap menyebabkan gejala haid lama atau tidak teratur, terjadi flek atau pendarahan di luar jadwal haid, sampai keputihan tidak normal.

Tak pelak, ketika menerima diagnosis penyakit ini dari dokter, wanita banyak yang khawatir sebenarnya polip rahim bahaya atau tidak?

Untuk mengenal lebih dekat penyakit yang kerap menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita ini, simak penjelasan berikut.

Baca juga: 8 Gejala Polip Rahim, Perhatikan Perubahan Haid

Polip rahim bahaya atau tidak?

Polip rahim bahaya atau tidak sangat tergantung kondisi masalah kesehatan yang menyerang organ reproduksi wanita ini.

Dilansir dari IdealGynecology, sebagian besar polip rahim tidak berbahaya karena bisa sembuh sendiri, ukurannya tidak tumbuh membesar, tidak ganas atau bersifat kanker.

Meskipun dianggap tidak berbahaya, tapi penyakit ini tetap perlu selalu diperiksa oleh dokter secara berkala.

Terlebih jika wanita merasakan gangguan haid seperti haid lama, tidak teratur, sangat banyak, sering pendarahan, serta mengalami gangguan kesuburan.

Dikutip dari Women’s Health Concern, benjolan berupa lapisan endometrium polip rahim biasanya hanya berdiameter kurang dari satu Centimeter dan bagian tangkainya pendek.

Bahkan, di beberapa kasus ukurannya sangat kecil sampai nyaris rata dengan rongga rahim sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya.

Namun, terkadang tangkai polip tumbuh cukup panjang sehingga polip menonjol dari mulut rahim, polip tumbuh lebih dari satu, atau ukurannya cukup besar. Beberapa kondisi ini bisa berbahaya dan perlu diwaspadai.

Baca juga: 7 Kondisi Kapan Polip Rahim Harus Dioperasi

Apa saja potensi bahaya polip rahim?

Dilansir dari Vinmec International Hospital, polip rahim yang sifatnya ganas atau menyebabkan gejala parah dan tidak ditangani dengan tepat dan cepat dapat menimbulkan beberapa bahaya, seperti:

  • Gangguan kesuburan apabila ukuran polip cukup besar
  • Meningkatkan risiko wanita terkena sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Menyebabkan anemia kronis karena wanita sering mengalami pendarahan
  • Membuat keputihan tidak normal, sehingga wanita sering terkena infeksi vagina, vulva, dan serviks
  • Memicu komplikasi kehamilan seperti prematur, plasenta previa, dan keguguran apabila polip tumbuh saat wannita hamil
  • Meningkatkan risiko kanker rahim dan serviks apabila polip rahim bersifat ganas atau muncul setelah wanita menopause

Nah, setelah menyimak penjelasan polip hamil bahaya atau tidak di atas, wanita bisa lebih memahami penyakit ini. Jika masih ada kekhawatiran, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: 4 Makanan untuk Penderita Polip Rahim dan Pantangannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau