Mengutip Verywell Health, saat kehamilan berlanjut, rahim tumbuh, dan dinding ototnya menjadi lebih tipis, seperti balon yang ditiup.
Ini membantu mengakomodasi perkembangan janin dan cairan ketuban pelindung.
Pada saat ini, cairan ketuban akan diproduksi pertama kali oleh wanita yang hamil. Kemudian, cairan ketuban diproduksi oleh urin dan sekresi paru-paru bayi.
Mengutip Verywell Health, rahim memiliki fungsi juga untuk mempersiapkan persalinan dengan membuat laposan ototnya berkontraksi selama kehamilan.
Kontraksi selama kehamilan ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi ini menyerupai kram menstruasi.
Kontraksi akan semakin lebih kuat mendekati persalinan. Rasanya berbeda dengan kontraksi Braxton-Hicks.
Kontraksi kuat otot rahim itu bertujuan untuk mendorong bayi keluar dari rahim dan masuk ke dalam vagina.
Setelah bayi lahir, rahim terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta.
Rahim masih akan terus berkontraksi dalam beberapa minggu ke depan untuk mengembalikan organ ini ke ukuran normal dan menghentikan pendarahan yang terjadi saat melahirkan.
Baca juga: 4 Makanan untuk Penderita Polip Rahim dan Pantangannya
Untuk lebih mengenal fungsi rahim, kita kenali juga struktur dari organ ini.
Mengutip Cleveland Clinic, rahim memiliki dua organ seperti tanduk di bagian atas yang disebut tuba falopi.
Tuba falopi terhubung dengan leher rahim di bagian bawah, yang merupakan bagian yang melebar selama persalinan pervaginam.
Rahim memiliki beberapa bagian, yaitu:
Sementara itu, rahim terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
Baca juga: Cara Mengatasi Kemandulan untuk Sukses Mencapai Kehamilan
Fungsi rahim sangat penting, sehingga para wanita harus menjaga kesehatan organ ini.