Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Mengalami Depresi?

Kompas.com - 02/11/2022, 20:31 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa wanita mengalami depresi saat sedang hamil karena beberapa faktor, seperti perubahan hormon, fisik, hingga morning sickness.

Diketahui, secara medis depresi didefinisikan sebagai penyakit yang mempengaruhi cara seseorang dalam berpikir, bertindak, dan merasakan sesuatu.

Menurut Caring For Kids, sekitar enam persen wanita akan mengalami depresi di beberapa titik dalam hidup mereka. Wanita memiliki risiko lebih besar mengalami depresi saat mereka hamil.

Baca juga: Jenis-jenis Anemia Pada Ibu Hamil yang Pantang Diabaikan

Depresi dapat dimulai ketika bumil mengetahui hasil tespek positif, sepanjang masa kehamilan, hingga berbulan-bulan setelah melahirkan.

Tanda-tanda depresi selama kehamilan

Ibu hamil yang mengalami depresi dapat ditunjukkan dengan beberapa tanda yang berangsung selama 2 minggu. Berikut tanda-tanda depresi pada bumil.

  1. Perubahan nafsu makan, seperti makan terlalu banyak atau kurang tertarik pada makanan
  2. Perubahan waktu tidur, seperti sulit tidur atau terlalu sering tidur
  3. Kurang energi
  4. Merasa sedih, putus asa, atau tidak berharga
  5. Menangis tanpa alasan
  6. Kehilangan minat atau kesenangan akan aktivitas favorit
  7. Sulit berkonsentrasi
  8. Lonjakan emosi secara tiba-tiba

 

Apa yang terjadi jika ibu hamil mengalami depresi?

Tingkat depresi pada ibu hamil beragam, mulai dari ringan hingga parah tergantung pada kondisi mereka.

Misalnya saja, perempuan yang berkepribadian kurang matang, perempuan yang pernah mengalami infertilitas dan kini tiba-tiba hamil setelah menunggu sekian lama, atau wanita yang berulang kali mengalami keguguran.

Trauma-trauma tersebut dapat membuat mereka memiliki kekhawatiran berlebih sehingga menjadi beban pikiran selama prenatal dan akhirnya memicu depresi.

Umumnya, ibu hamil yang mengalami depresi akan kesulitan dalam merawat diri sendiri. Mereka bahkan kesulitan untuk makan.

Alhasil, ibu hamil melampiaskan depresinya dengan konsumsi junk food dengan alasan mengidam.

Beberapa bumil yang tidak siap dengan kehamilannya bahkan memilih merokok, konsumsi alkohol, hingga keinginan untuk mengakhiri hidup.

Baca juga: Ketahui Posisi Bercinta Saat Hamil Sesuai Trimester Kehamilan

Depresi pada bumil selama masa kehamilan yang tidak ditangani dapat mengakibatkan beberapa hal fatal, seperti:

  1. Keguguran
  2. Melahirkan sebelum HPL atau kelahiran prematur
  3. Melahirkan bayi dengan berat badan rendah
  4. Bayi meninggal di dalam kandungan atau still birth
  5. Bayi cacat

Depresi selama kehamilan juga menyebabkan ibu hamil berisiko mengalami depresi pascapersalinan.

Depresi setelah melahirkan adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi kesehatan, membuat produksi ASI tidak lancar, dan membuat para ibu sudah menjalin bonding dengan si kecil.

Mengatasi depresi selama kehamilan

Dengan perawatan atau pengobatan, kebanyakan orang berhasil dari depresi. Perawatan depresi pada ibu hamil meliputi:

  1. dukungan sosial: mempelajari parenting education, mengikuti kelas hamil
  2. terapi keluarga: dengan pasangan atau anak Anda
  3. terapi individu: konsultasi rutin dengan psikolog, psikiater, atau profesional lainnya
  4. obat: sebagai contoh SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors)
  5. olahraga ringan sesuai kondisi fisik: jalan-jalan di sekitar rumah, workout, senam, yoga bumil
  6. konsumsi makanan bergizi: pilih yang tinggi asam folat, lemak omega-3, vitamin

Baca juga: Kenali Kondisi Dry Heaving, Mual Tanpa Muntah yang Menyerang Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com