Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kesepakatan Diplomasi Bilateral Bidang Kesehatan Indonesia di G20

Kompas.com - 02/11/2022, 15:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pertemuan kedua forum menteri kesehatan (2nd Healh Ministers Meeting) yang digelar di Bali, Kamis-Jumat (27-28/10/2020), menghasilkan delapan kesepakatan bilateral dengan negara G20.

Untuk diketahui, 2nd HMM di Bali diikuti 190 orang dari perwakilan negara anggota G20; perwakilan negara maju, perwakilan negara ASEAN, serta pewakilan organisasi seperti WHO, World Bank, GAVI, CEPI, Global Fund, OECD.

Simak beberapa kesepakatan hasil diplomasi bilateral bidang kesehatan di forum G20 berikut ini.

Baca juga: 5 Poin Hasil Kerja Presidensi G20 Bidang Kesehatan

Kesepakatan diplomasi bilateral bidang kesehatan G20

Dilansir dari SehatNegeriku, Selasa (1/11/2022), ada beberapa kesepakatan hasil diplomasi bilateral bidang kesehatan G20, yakni:

  • Mou bidang kesehatan dengan Korea Selatan

Indonesia meneken kelanjutan kerja sama (MoU) bidang kesehatan bersama Korea Selatan selama lima tahun ke depan.

Bentuk kerja sama ini di antaranya perluasan pelayanan medis di rumah sakit sampai percepatan kolaborasi dengan industri farmasi dan rumah sakit Korea Selatan.

  • Kunjungan industri vaksin berbasis mRNA di Afrika Selatan

Afrika Selatan mengundang Indonesia untuk mengunjungi industri yang memproduksi vaksin berbasis mRNA di Capetown, Afrika Selatan.

Selain itu, akan ada pertukaran informasi mengenai cara meningkatkan sekuensing genomik dan mRNA.

Transfer pengetahuan ini selaras dengan kolaborasi G20 untuk membangun pusat penelitian dan manufaktur vaksin, terapi atau pengobatan, dan diagnostik bidang kesehatan.

Baca juga: Pentingnya Pelibatan Masyarakat Sipil untuk Tata Kelola Dana Persiapan Pandemi G20

  • Hibah 15 juta dolar AS dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab

Arab Saudi memberikan hibah senilai 5 juta dolar AS untuk obat dan vaksin meningitis bagi pelaku perjalanan haji dan umrah. Indonesia juga diberi hibah senilai 10 juta dolar AS untuk penanganan TBC dari Uni Emirat Arab.

Indonesia juga tengah mengupayakan diplomasi agar Arab Saudi berkontribusi dalam pencegahan pandemi lewat Dana Perantara Keuangan, dan meminta negara tersebut memperkuat penelitian dan pembuatan vaksin, terapeutik, dan diagnostik di negara berpenghasilan rendah-menengah.

Kementerian Kesehatan bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran dan Kementerian Tenaga Kerja melakukan penjajakan, khususnya kesepakatan penempatan perawat di negara tersebut.

  • Dukungan harmonisasi protokol kesehatan global oleh Spanyol

Spanyol akan menjadi President European Union pada semester kedua 2023, sedangkan Indonesia menjadi the next ASEAN Chair 2023. Spanyol mendukung harmonisasi protokol kesehatan global, termasuk yang diinisiasi Indonesia.

Negara ini juga berhasil menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi perjalanan internasional yang aman dan membawa intervensi Indonesia ke audiens yang lebih luas untuk mendukung inisiatif tersebut.

Baca juga: G20 Serukan Perangi Resistensi Antibiotik yang Jadi Silent Pandemic

  • Undangan co-chair World Local Production Forum 2023 dari Belanda

Indonesia diundang menjadi co-chair World Local Production Forum tahun 2023 yang diselenggarakan Belanda.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau