KOMPAS.com - Rasa gatal bisa muncul di mana saja, termasuk di area organ intim wanita.
Ada banyak sekali penyebab vagina gatal, mulai dari yang tidak perlu dikhawatirkan hingga yang perlu diatasi secara medis.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Vagina Terasa Nyeri
Dilansir dari Healthline, gatal pada vagina merupakan hal yang wajar dan umumnya disebabkan oleh iritasi atau perubahan hormon.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab gatal pada vagina dan obatnya berikut ini.
Berikut adalah beberapa penyebab gatal pada vagina yang disarikan dari Healthline dan Medical News Today.
Beberapa jenis produk sehari-hari mengandung bahan kimia yang akan memicu reaksi alergi pada bagian vulva vagina. Beberapa reaksi alergi yang muncul, seperti gatal, kemerahan, dan nyeri.
Rasa gatal di area vagina akan hilang dengan sendirinya ketika menghentikan penggunaan produk yang menyebabkan iritasi tersebut.
Penyebab vagina gatal yang umum dialami oleh para wanita adalah infeksi jamur. Infeksi jamur ini disebabkan oleh Candida yang berkembang secara pesat di area kewanitaan.
Meskipun bukan merupakan kondisi yang serius, infeksi jamur akan terasa tidak nyaman dan akan menimbulkan beberapa efek samping, seperti rasa gatal atau terbakar, keputihan, dan iritasi vagina.
Vaginosis bakterialis akan menyebabkan vagina terasa gatal. Kondisi ini biasanya akan muncul ketika terdapat ketidakseimbangan bakteri di vagina.
Gejala lain yang akan dirasakan selain rasa gatal, yakni rasa nyeri atau terbakar di dalam serta di luar vagina, keputihan yang berwarna putih tipis atau abu-abu, dan muncul bau tidak sedap pada vagina, khususnya setelah melakukan hubungan seksual.
Vagina yang terasa gatal bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS) yang sering dialami setelah melakukan hubungan intim dengan penderita.
Beberapa jenis PMS yang bisa ditularkan, seperti klamidia, gonore, herpes genital, trikomoniasis, dan kutil kelamin.
Baca juga: Kenapa Vagina Gatal? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Beberapa jenis penyakit kulit akan menyebabkan vagina gatal dan kemerahan, seperti psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis kontak, folikulitis, dan dermatographia.
Menopause akan memicu berkurangnya hormon estrogen sehingga meningkatkan risiko vagina gatal.