KOMPAS.com - Mendapatkan tidur yang cukup bisa mendukung kesehatan tubuh secara umum. Lalu, apa yang terjadi jika kita kurang tidur?
Selain merasa lebih mengantuk di siang hari, kurang tidur ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit yang lebih serius, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Untuk lebih memahaminya, ketahui efek kurang tidur untuk kesehatan berikut ini.
Baca juga: 11 Cara agar Tidak Mengantuk walaupun Kurang Tidur
Disarikan dari CDC dan Healthline, berikut adalah beberapa efek kurang tidur untuk kesehatan yang perlu diwaspadai.
Kurang tidur bisa mengganggu produksi hormon insulin yang berguna untuk mengatur kadar gula di dalam darah.
Kondisi ini kemudian memicu peningkatan kadar gula darah sehingga risiko diabetes tipe 2 juga akan bertambah.
Kurang tidur juga sudah terbukti bisa mengganggu kesehatan kardiovaskular atau jantung dan pembuluh darah.
Akibatnya, Anda yang kurang tidur memiliki risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, stroke, dan gangguan irama jantung atau aritmia.
Kurang tidur bisa memicu produksi ghrelin yang merupakan hormon pemicu nafsu makan.
Anda yang sering begadang memiliki kecenderungan untuk ngemil sehingga terjadi peningkatan berat badan dan risiko obesitas.
Baca juga: Kurang Tidur Sebabkan Demensia, Kok Bisa?
Tidur sangat penting untuk mendukung kerja sel saraf di dalam otak sehingga berdampak positif pada kemampuan mental dan kondisi emosional.
Sebaliknya, kurang tidur yang terjadi dalam jangka waktu yang lama bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, hingga keinginan untuk bunuh diri.
Selain mendukung kesehatan otak, tidur cukup juga bisa membantu sistem imun untuk memproduksi antibodi dan sitokin yang berfungsi untuk melawan bakteri dan virus.
Jika Anda tidak mendapatkan tidur cukup, tubuh akan kehilangan kemampuan untuk melawan virus serta bakteri dan memerlukan waktu yang lama untuk sembuh dari penyakit.
Selain tidak mendapatkan tidur yang cukup, sering terbangun di malam hari juga bisa membuat tubuh lebih rentan untuk mengalami infeksi saluran pernapasan, seperti selesma dan flu.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya