Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Mitos tentang Asam Urat, Jangan Lagi Dipercaya

Kompas.com - 28/08/2023, 11:05 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Asam urat adalah nyeri sendi menyakitkan yang sering disertai dengan kondisi lain seperti pembengkakan, perubahan warna kulit (menjadi kemerahan), hingga mengakibatkan sendi sulit digerakkan. 

Mitos terkait asam urat yaitu dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang pria hingga sering disepelekan dan disebut bukan kondisi yang serius.

Artikel ini akan membahas mengenai mitos dan fakta tentang serangan asam urat yang mungkin perlu Anda ketahui.

Baca juga: Ini Cara Mengatasi Asam Urat di Lutut secara Alami dan Pakai Obat

Mitos tentang asam urat

Dikutip dari Creakyjoints, berikut beberapa mitos tentang asam urat yang perlu Anda ketahui. 

  • Hanya pria yang berisiko terkena asam urat

Asam urat memamg identik dengan penyakit pria, terutama yang sudah berada di usia lanjut (lansia).

Hal ini lantas menimbulkan mitos bahwa hanya pria yang berisiko terkena serangan gout.

Faktanya, wanita juga rentan mengalami serangan gout setelah menopause. Hal itu karena setelah henti haid kadar asam urat

  • Orang dengan berat badan normal dan kurun tidak berisiko terkena asam urat

Kelebihan berat badan atau obesitas memang merupakan salah satu faktor risiko asam urat. Meski demikian, berat badan bukanlah satu-satunya pencetus asam urat.

Orang dengan berat badan normal atau mungkin cenderung kurus juga berisiko mengalami penyakit ini jika terlalu sering mengonsumsi makanan berpurin, seperti jeroan dan seafood.

  • Asam urat hanya menyerang jempol kaki

Serangan asam urat umumnya terjadi pada pangkal jempol kaki. Namun, gout bisa menyerang area persendian mana pun, termasuk lutut, betis, siku, hingga pergelangan tangan.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Asam Urat di Tangan secara Alami dan Pakai Obat

  • Serangan gout bukan penyakit berbahaya

Serangan asam urat bisa sangat menyakitkan, bahkan mengakibatkan seseorang sulit menggerakkan persendiannya.

Meski begitu, beberapa penderita asam urat mungkin berpikir bahwa kondisinya bukan masalah serius dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Faktanya, asam urat adalah kondisi yang perlu diwaspadai dan diobati karena bisa memicu komplikasi seperti terbentuknya tophi, menyebabkan kerusakan permanen pada persendian, hingga masalah jantung.

  • Asam urat sudah sembuh ketika rasa sakit tak lagi muncul

Mitos selanjutnya mengenai asam urat yaitu gout dianggap sudah sembuh jika rasa nyeri mereda dan tak lagi muncul.

Faktanya, serangan asam urat masih bisa terjadi apabila tidak diobati dengan benar.

  • Asam urat dapat sembuh hanya dengan perubahan pola makan

Pengobatan gout bertujuan untuk menurunkan kadar asam urat Anda hingga 6 mg/dL atau di bawahnya untuk mencegah kristal asam urat.

Untuk bisa benar-benar menurunkan kadar uric acid, penderita asam urat perlu minum obat. Perubahan pola makan saja hanya bisa menurunkan kadar asam urat sebesar 1,0 mg/dl, menurut Gout and Uric Acid Education Society.

Baca juga: 4 Penyebab Asam Urat Tinggi di Usia Muda, Pantang Disepelekan

Cara mengatasi asam urat

Asam urat dapat diatasi dengan perubahan pola makan, termasuk membatasi konsumsi makanan tinggi purin. Selain itu, berikut beberapa cara mengobati asam urat:

  • Konsumsi air lemon
  • Makan buah cery
  • Banyak minum air putih
  • Konsumsi pereda nyeri seperti ibuprofen atau kortikosteroid
  • Mengelola stres karena kondisi ini bisa memperburuk rasa sakit
  • Konsumsi obat untuk mencegah kekambuhan seperti colchicine.

Setelah mengetahui macam-macam mitos asam urat dan cara mengatasinya, Anda dapat lebih waspada akan kondisi medis ini. Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami keluhan terkait gout. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau