KOMPAS.com - Penting bagi setiap individu untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan efektif dalam mencegah kehamilan.
Dilansir dari Health, ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, yaitu mulai dari kondom, pil KB, kontrasepsi suntik, IUD, dan implan.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui macam-macam jenis KB dan efektivitasnya dalam mencegah kehamilan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu KB Implan, Kelebihan, dan Kekurangannya bagi Wanita
Dengan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai jenis alat kontrasepsi tersedia, masing-masing dengan tingkat efektivitas yang berbeda.
Merangkum laman Medical News, berikut jenis-jenis alat kontrasepsi dan efektivitasnya:
Salah satu metode yang umum digunakan adalah pil KB. Ada dua jenis pil KB yang tersedia, yaitu kombinasi estrogen dan progestin atau progesteron, serta pil KB yang hanya progestin saja.
Pil KB bekerja dengan menghambat ovulasi dan mengubah lendir serviks untuk mencegah sperma mencapai sel telur.
Efektivitas pil kontrasepsi sangat tinggi jika dikonsumsi sesuai petunjuk dari dokter atau bidan.
Untuk menjamin efektivitas pil KB, seorang wanita biasanya diminta mengonsumsi obat ini di jam yang sama setiap harinya.
Baca juga: 5 Pantangan Setelah KB Implan, Wanita Perlu Tahu
Di Indonesia, ada dua jenis kontrasepsi suntik, yaitu KB suntik setiap satu bulan yang injeksi per tiga bulan sekali.
Pada kontrasepsi suntik, ahli kesehatan menyuntikan hormon progesteron di area bokong wanita untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Ibu menyusui yang ingin menggunakan KB suntik biasanya dianjurkan memilih suntik per tiga bulan karena tidak memengaruhi produksi dan kualitas ASI.
Alat kontrasepsi non-hormonal, seperti kondom, diafragma, dan spons, memberikan alternatif bagi mereka yang ingin menghindari penggunaan KB hormonal.
Meskipun efektivitasnya bisa bervariasi, penggunaan yang konsisten dan benar sangat penting untuk mencapai hasil terbaik.
Kondom, selain sebagai alat kontrasepsi, juga memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS).
Baca juga: Mengenal Apa itu KB Koyo, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya