Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Ciri-ciri Anak Speech Delay yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 15/02/2024, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Speech delay adalah kondisi di mana anak mengalami kesulitan untuk memproduksi suara yang tepat untuk membentuk kata.

Para orang tua perlu memahami ciri speech delay, seperti lebih sering menggunakan gerak tubuh dibandingkan dengan ucapan saat berkomunikasi, sehingga dapat memberikan pengobatan dan perawatan yang tepat untuk mendukung perkembangan anak.

Pasalnya, beberapa masalah kesehatan bisa membuat anak mengalami speech delay.

Untuk lebih jelasnya, ketahui ciri-ciri speech delay dan kapan perlu ke dokter berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Speech Delay, Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasi

Ciri-ciri anak speech delay

Perkembangan kemampuan bicara anak berbeda-beda sesuai dengan usianya.

Para orang tua perlu memahami tahapan perkembangan bicara anak sehingga dapat segera melakukan pemeriksaan medis yang diperlukan ketika anak mengalami terlambat bicara.

Dilansir dari KidsHealth, ciri-ciri anak speech delay yang perlu diperhatikan, yakni:

  • Saat berusia 12 bulan: tidak menggunakan gerak tubuh, seperti menunjuk dan melambai
  • Saat berusia 18 bulan: lebih memilih menggunakan gerak tubuh daripada berbicara untuk berkomunikasi
  • Saat berusia 18 bulan: mengalami kesulitan untuk menirukan suara
  • Mengalami kesulitan untuk memahami pertanyaan verbal sederhana
  • Saat berusia 2 tahun: hanya dapat menirukan suara atau tindakan dan tidak dapat memproduksi kata atau frasa sendiri secara spontan
  • Saat berusia 2 tahun: hanya menggunakan beberapa kata atau suara secara berulang dan tidak dapat menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi
  • Saat berusia 2 tahun: tidak dapat mengikuti arahan sederhana
  • Saat berusia 2 tahun: memiliki nada suara yang tidak biasa, seperti sengau atau serak

Kemampuan bicara anak umumnya mulai berkembang saat berusia empat hingga enam bulan.

Dilansir dari Healthline, pada usia ini, anak sudah bisa membuat bahasa bayi dan memahami hal-hal di sekitarnya dengan memberikan respons tertentu, seperti tertawa.

Ketika anak tidak dapat memproduksi bahasa bayi atau suara apapun saat berusia dua tahun, kondisi ini bisa jadi merupakan gejala awal speech delay.

Baca juga: 10 Tips Melatih Anak Berbicara, Orang Tua Perlu Tahu

Kapan perlu ke dokter?

Anda perlu segera ke dokter untuk melakukan pemeriksaan secara medis ketika kemampuan bicara anak tidak mudah untuk dipahami untuk anak seusianya.

Para orang tua dan pengasuh perlu memahami setidaknya 50 persen bahasa anak saat berusia dua tahun dan setidaknya 75 persen saat berusia tiga tahun.

Ketika usianya sudah mencapai empat tahun, kemampuan bicara anak sudah mulai dapat dipahami seluruhnya, bahkan oleh orang-orang yang tidak mengenal anak.

Anak perlu segera mendapatkan pemeriksaan secara medis karena speech delay bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Beberapa penyebab speech delay yang perlu diwaspadai, seperti:

  • Mengalami gangguan pada mulut, lidah, atau langit-langit mulut
  • Mengalami gangguan bicara dan bahasa, seperti apraksia
  • Mengalami gangguan pendengaran
  • Kurang mendapatkan stimulasi dari orang tua atau lingkungan sekitar
  • Mengalami autism spectrum disorder atau autisme
  • Mengalami gangguan neurologis, seperti cerebral palsy atau lumpuh otak
  • Mengalami disabilitas intelektual

Dengan memahami ciri-ciri speech delay di atas, Anda bisa segera melakukan pemeriksaan yang diperlukan sehingga mengetahui penyebab speech delay pada anak.

Pengobatan dan perawatan yang diperlukan akan diberikan sehingga kondisi yang dialami tidak bertambah serius.

Baca juga: Kapan Waktu yang Baik untuk Anak Minum Susu? Berikut Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com