Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Henti Jantung, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Kompas.com - 14/02/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Henti jantung bisa berakibat fatal dalam hitungan menit.

Mengutip Cleveland Clinic, henti jantung menyebabkan organ vital ini berhenti berhenti memompa darah.

Baca juga: Kenapa Diabetes Menyebabkan Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya...

Ini terjadi karena maslaah kelistrikan yang membuat jantung bernhenti berdetak.

Seseorang yang mengalami henti jantung membutuhkan pertolongan medis segera.

Peluang seseorang untuk bertahan hidup yang terbaik ketika ia mendapatkan bantuan medis segera.

Artikel ini akan mengulas mengenai pengertian henti jantung, penyebab, gejala, dan komplikasinya, agar Anda dapat lebih memerhatikan kesehatan Anda.

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Gagal Jantung yang Harus Diketahui

Apa itu henti jantung?

Henti jantung (cardiac arrest) adalah masalah kelistrikan yang berbeda dari serangan jantung.

Henti jantung terjadi ketika organ ini berhenti berdetak. Selama kondisi ini berlangsung, orang biasanya pingsan dan menjadi tidak responsif.

Gejalanya dimulai tanpa peringatan. Oleh karenanya, orang juga menyebutnya sebagai henti jantung mendadak.

Kondisi yang mengancam jiwa ini bisa berakibat fatal, jika tidak segera mendapatkan pengobatan.

Dalam beberapa menit, henti jantung membuat organ dan seluruh tubuh Anda berisiko mati karena semuanya membutuhkan oksigen terus-menerus.

Darah Anda yang dipompa oleh jantung berfungsi mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Saat henti jantung terjadi, resusitasi jantung paru (CPR) dan defibrilasi adalag pertolongan pertama darurat yang dibutuhkan.

Baca juga: 9 Buah Pilihan untuk Jantung Sehat yang Sayang Dilewatkan

Apa penyebab henti jantung?

Dikutip dari British Heart Foundation, penyebab henti jantung adalah irama jantung abnormal yang berbahaya.

Fibrilasi ventrikel (VF) adalah contoh irama jantung berbahaya yang dapat menyebabkan henti jantung. Inilah saat jantung bergetar atau berfibrilasi, bukannya memompa.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau