KOMPAS.com - Masing-masing anak memiliki proses perkembangan yang berbeda, termasuk dalam kemampuan berbicara.
Beberapa anak mengalami proses yang lebih lambat untuk bisa berbicara jika dibandingkan dengan anak seusianya dan kondisi ini merupakan hal yang wajar.
Namun, para orang tua dapat mendorong anak untuk mengembangkan kemampuan berbicara yang dimilikinya dengan berbagai aktivitas, seperti membaca bersama, mengenalkan nama benda, dan menghindari penggunaan baby talk atau bahasa bayi.
Untuk lebih jelasnya, simak beberapa tips melatih anak berbicara berikut ini.
Baca juga: Kapan Waktu yang Baik untuk Anak Minum Susu? Berikut Penjelasannya...
Para orang tua ternyata dapat melibatkan anak dalam berbagai aktivitas serta menggunakan bahasa yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak.
Disarikan dari Healthline dan Parents, berikut adalah beberapa tips melatih anak berbicara yang bisa dilakukan.
Membaca bersama anak setiap hari, tidak hanya di waktu tidur di malam hari adalah salah satu cara untuk mendorong perkembangan kemampuan bahasa anak.
Pasalnya, membaca buku setiap hari dapat membuat anak mendapatkan kosakata baru, mengetahui artinya lewat gambar di dalam, dan mendengarnya langsung dari orang tua.
Para orang tua tidak perlu memahami semua bahasa isyarat untuk mengajarkannya pada anak karena hanya perlu untuk mengenalkan beberapa kata, seperti susu, lagi, dan selesai.
Menggunakan bahasa isyarat akan membuat anak lebih percaya diri untuk berkomunikasi dan mendorong anak untuk belajar lebih banyak kata.
Baca juga: Apakah Karies Gigi pada Anak Dapat Tumbuh Lagi? Ini Penjelasannya...
Orang tua tetap perlu berbicara lebih sering kepada anak meskipun anak belum dapat bicara.
Orang tua yang lebih sering berbicara dan mengekspresikan dirinya akan membuat anak lebih mudah untuk belajar bahasa di usia dini.
Baby talk atau bahasa bayi membuat anak terlihat lucu dan menggemaskan.
Namun, para orang tua yang tetap menggunakan bahasa bayi saat berkomunikasi dengan anak akan membuat anak tidak bisa menggunakan kata yang benar untuk berkomunikasi.
Beberapa anak terbiasa hanya menunjuk nama benda yang diinginkan dan tidak menyebutkan namanya.