Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Mengenal Implantasi Koklea, Teknologi Pendengaran Terbaru untuk Disabilitas Dengar

Kompas.com - 27/04/2024, 20:43 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perkembangan teknologi memengaruhi inovasi pada seluruh sektor, termasuk kesehatan pendengaran. Saat ini, disabilitas dengar sudah bisa memanfaatkan implantasi koklea

Sebelum membahas lebih jauh, mari menarik fakta mengenai kondisi gangguan pendengaran di Tanah Air.

Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa Indonesia termasuk ke dalam empat negara di Asia dengan angka gangguan pendengaran yang tinggi. Angka kejadian tuli di Indonesia pun diperkirakan sebesar 4,6 persen.

Di balik fakta itu, ada anggapan bahwa mereka yang mengalami gangguan pendengaran tidak akan bisa berbicara. Kalau pun bisa berbicara, biasanya tidak jelas.

Hal tersebut mungkin terjadi karena proses berbicara atau berkomunikasi secara verbal dimulai dari proses mendengar.

Atas dasar hal itu, deteksi gangguan pendengaran perlu ditangani sedini mungkin dengan pemakaian teknologi pendengaran yang sesuai.

Adapun saat ini, gangguan pendengaran ringan hingga berat masih bisa dibantu dengan Alat Bantu Dengar, sedangkan implantasi koklea tepat bagi mereka yang sudah mengalami gangguan pendengaran berat hingga sangat berat.

Adapun implantasi koklea sangat baik dilakukan sedini mungkin. Bagi anak-anak yang sudah mengalami gangguan pendengaran sejak lahir, misalnya.

Dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi pendengaran, mereka mendapatkan input informasi suara untuk dapat mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa.

Dengan begitu, mereka segera dapat berkomunikasi secara verbal dengan jelas saat beranjak dewasa selayaknya orang yang memiliki pendengaran normal.

Kemampuan berkomunikasi verbal yang baik itulah diharapkan menjadi fondasi bagi mereka dalam menjalani kehidupan dan membuka potensi mereka secara penuh. Di masa depan, mereka pun dapat memperbaiki kualitas hidup dan memiliki kesempatan sama.

Dalam paparan materi berjudul Keamanan Operasi Implantasi Koklea, Dr dr Harim Priyono, Sp THTBKL, Subsp Oto (K) menyebut bahwa implantasi koklea aman dilakukan. Hal itu disampaikannya saat sesi talkshow yang dihadiri pada disabilitas dengar, termasuk mereka yang sudah menjalani implantasi koklea.

Dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi pendengaran, disabilitas dengar mendapatkan input informasi suara untuk dapat mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa.Dok Istimewa Dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi pendengaran, disabilitas dengar mendapatkan input informasi suara untuk dapat mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa.

“Para orangtua tidak perlu khawatir akan keamanan proses operasi implantasi koklea, bahkan tindakan operasi implantasi koklea lebih aman dibandingkan dengan operasi amandel,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (27/4/2024).

Dalam kesempatan tersebut, salah satu disabilitas dengar yang sudah menjalani implantasi koklea, Rika Nabila, diminta untuk memberikan semangat kepada para orangtua dari anak dengan disabilitas dengar, juga teman-teman disabilitas dengar lainnya.

“Pesan untuk adik-adikku, perjalanan mungkin masih panjang, apa pun jalan yang ditempuh, lakukan sebaik-baiknya, jangan patah semangat. Tidak ada yang tidak mungkin, apalagi jika Allah SWT sudah berkehendak. Bagi para orangtua, percayalah bahwa Tuhan memberikan ujian karena Dia percaya kalian mampu melewatinya, dan menjadi orangtua dari anak-anak ‘spesial’ adalah anugerah yang sangat besar. Tuhan tahu dan yakin bahwa ayah dan bunda mampu untuk merawat dan membesarkan mereka,” ujar Rika.

Sebagai informasi, selain Harim, dr Semiramis Zizlavsky, Sp THTBKL, Subsp K (K) membahas keamanan operasi implantasi koklea dan proses habilitasi pascaoperasi implan koklea.

Acara diselenggarakan oleh Nobel Audiology Center, dan turut dihadiri oleh Direktur Nobel Lewis Brata dan Senior Direktur Advanced Bionics Asia Pasifik Sunil Kapoor. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau