Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pertama Penularan HIV akibat Facial Vampir

Kompas.com - 29/04/2024, 19:30 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Tiga wanita terdiagnosis HIV setelah melakukan perawatan wajah "vampire facial" di sebuah spa medis tak berlisensi di New Mexico, Amerika Serikat.

Kasus ini dianggap penularan pertama HIV lewat prosedur kosmetik yang menggunakan jarum.

Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengatakan hasil penyelidikan yang dilakukan di klinik antara tahun 2018 - 2023 menunjukkan ada penggunaan ulang peralatan yang seharusnya hanya boleh dipakai sekali.

Meski penularan HIV dari darah yang terkontaminasi melalui jarum suntik yang tidak steril sudah lama diketahui, tetapi laporan terbaru CDC ini merupakan kasus pertama yang melibatkan prosedur kosmetik.

Ada berbagai perawatan kecantikan di klinik yang menggunakan jarum, misalnya saja suntik Botox untuk mengurangi keriput, atau pun suntik filler.

Facial vampir atau PRP (platelet-rich plasma) merupakan prosedur menggunakan jarum mikro.

Baca juga: 90 Persen Penularan HIV pada Anak Terjadi dari Ibu ke Bayi

Prosedur ini dilakukan dengan mengambild arah untuk dimasukkan ke dalam mesin khusus untuk memisahkan sel darah merah dan serum yang terdiri dari platelet. Serum ini lalu disuntikkan kembali ke wajah atau dioleskan.

Perawatan facial vampir memang cukup rumit sehingga wajib dilakukan oleh dokter yang bersertifikat. 

Departemen kesehatan di New Mexico mulai melakukan penyelidikan ke spa tersebut di tahun 2018 setelah ada laporan wanita berusia 40 tahun yang dites positif HIV walau ia tidak memiliki faktor risiko.

Wanita tersebut mengatakan ia memakai jarum suntik untuk melakukan prosedur di klinik spa tersebut.

Sejak kasus itu mencuat spa tersebut sudah ditutup dan pemiliknya ditanggap karena tidak memiliki ijin medis.

Selain HIV, risiko dari pemakaian jarum suntik yang tidak steril adalah penularan hepatitis B dan hepatitis C. 

Baca juga: Mengenal PRP Facial, Manfaat, Biaya, hingga Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com