KOMPAS.com - Tes gula darah sewaktu dapat dilakukan kapan saja tanpa mengharuskan pasien untuk berpuasa sebelumnya. Lalu, gula darah sewaktu 180 apakah normal?
Ternyata, kadar gula darah sewaktu sebesar 180 miligram per desiliter (mg/dL) bisa dikatakan tinggi, namun belum masuk ke dalam kategori diabetes.
Pasalnya, hasil kadar gula darah sewaktu akan ditentukan oleh kapan terakhir Anda makan.
Rekomendasi hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu setelah satu hingga dua jam setelah makan adalah kurang dari 180 mg/dL dan 80-130 mg/dL sebelum makan.
Untuk itu, simak penjelasan dan cara menjaga gula darah tetap stabil berikut ini.
Baca juga: Apakah Minum Air Hangat Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya…
Ternyata, kadar gula darah sewaktu 180 bisa masuk ke dalam kategori tinggi.
Dilansir dari Healthline, kadar gula darah sewaktu umumnya ditentukan oleh kapan waktu terakhir Anda makan.
Tes kadar gula darah yang dilakukan dalam satu atau dua jam setelah makan dapat dikatakan normal jika hasilnya di bawah 180 mg/dL.
Namun jika hasil tes kadar gula darah sewaktu menunjukkan angka 200 mg/dL atau lebih, tanpa memperdulikan waktu terakhir makan, menunjukkan bahwa seseorang mengalami diabetes.
Sedangkan tes kadar gula darah yang dilakukan sebelum makan, normalnya adalah sebesar 80 hingga 130 mg/dL.
Kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dL masuk ke kategori normal.
Namun, hasil kadar gula darah puasa antara 100 dan 125 mg/dL menunjukkan bahwa seseorang mengalami intoleransi glukosa, atau prediabetes. Kondisi ini meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami diabetes.
Jika kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL, terdapat kemungkinan bahwa Anda mengalami diabetes.
Meskipun begitu, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui hasil yang lebih akurat sehingga bisa segera mendapatkan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.
Baca juga: Kenapa Gula Darah Sewaktu Tinggi? Berikut 9 Penyebabnya…
Menjaga agar kadar gula darah tetapi seimbang sangatlah penting agar kesehatan tubuh tetap terjaga.