KOMPAS.com - Memiliki kadar gula darah puasa yang tinggi bisa menandakan Anda mengalami diabetes.
Merujuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Anda mengalami diabetes, jika kadar gula darah puasa Anda tinggi yakni 126 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih.
Sedangkan, kadar gula darah puasa normal adalah 70-100 mg/dL.
Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai
Tes kadar gula darah puasa adalah pengujian jumlah gula dalam aliran darah yang dilakukan setelah Anda tidak makan dan minum (puasa) selama 8-10 jam.
Jika Anda menderita diabetes, sangat penting untuk cek kadar gula darah puasa secara berkala.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang pentingnya cek kadar gula darah puasa rutin pada penderita diabetes.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Kadar Gula Darah Puasa? Ini Penjelasannya...
Diabetes adalah kondisi di mana tubuh kesulitan mengendalikan kadar gula dalam darah.
Dengan melakukan cek kadar gula darah puasa, penderita diabetes bisa tahu apakah tubuhnya dalam kondisi aman atau perlu tindakan medis ketika tidak makan dan minum sekalipun.
Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama tanpa diketahui bisa meningkatkan risiko timbulnya komplikasi diabetes, seperti yang dikutip dari Diabetes.co.uk.
Komplikasi diabetes meliputi:
Baca juga: Kenapa Kadar Gula Darah Puasa Tinggi? Ini Penyebabnya...
Selain itu, penderita diabetes juga bisa mengalami masalah kesehatan lain yang mengancam jiwa yang disebut ketoasidosis terkait diabetes, seperti yang dikutip dari WebMD.
Ketika tubuh tidak dapat memproses glukosa (gula darah) berlebih, hati membuat zat kimia yang disebut keton untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Kekurangan insulin yang disertai dengan terlalu banyak keton menyebabkan darah menjadi asam.
Baca juga: Bupati Indramayu Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tanpa Izin Dedi Mulyadi dan Mendagri
Ketoasidosis cenderung terjadi pada penderita diabetes yang mengonsumsi insulin atau mereka yang menderita diabetes tipe 1, tetapi belum terdiagnosis.
Risiko masalah di atas bisa diminimalkan melalui pengendalian kadar gula darah dengan baik.
Itu meliputi mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter, perubahan gaya hidup lebih sehat, serta cek kadar gula darah secara rutin.
Perbaikan kecil dapat membuat perbedaan besar, jika Anda konsisten dalam melakukan pengendalian kadar gula darah setiap hari.
Baca juga: Kadar Gula Darah 500 Mg/Dl Apakah Berbahaya? Begini Faktanya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.