Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajan Anti Lengket dan Kolesterol Tinggi pada Anak

Kompas.com - 08/09/2010, 11:46 WIB

KOMPAS.com - Bagi para ibu rumah tangga alat masak anti lengket sangat disukai karena membuat makanan tidak lengket bahkan tanpa minyak sekalipun. Akan tetapi alat masak anti lengket ini menuai kontroversi, salah satunya menyebutkan ada kaitan antara piranti masak anti lengket dengan naiknya kadar kolesterol pada anak.

Penelitian yang dilakukan Stephanie Frisbee dari Universitas West Virginia, Amerika Serikat menemukan kaitan antara anak yang terbiasa mengonsumsi masakan dari wajan yang mengandung perfluoalkyl acids (PFOA/PFOS), yang membuat wajan jadi anti lengket dengan kadar kolesterol jahat yang tinggi.

Ketika diuji contoh darahnya, ditemukan kadar PFOA yang tinggi yakni 68,2 nanogram per mililiter, jauh lebih tinggi dari standar aman yakni 3,9 ng/ml. Kadar PFOA yang tinggi ini ternyata berkaitan dengan meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Sepertiga anak yang memiliki kadar PFOA tinggi, memiliki kadar kolesterol jahat 3,8 miligram/desiliter lebih tinggi dibanding dengan anak yang kadar PFOA-nya rendah.

Walaupun penelitian tidak bisa membuktikan bahwa PFOA atau PFOS ini menjadi penyebab naiknya kadar kolesterol pada anak-anak tersebut, namun ditemukan adanya kaitan. Karena itu akan dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat komperhensif.

Selain berasal dari alat masak anti lengket, PFOA atau PFOS juga terdapat dari turunan bahan kimia yang sering dipakai dari wadah makanan, karpet, serta kain tekstil. Senyawa ini masuk ke tubuh manusia melalui air minum, debu, kemasan makanan, air susu ibu, pertalian darah, microwave popcorn, atau udara.

Studi yang dilakukan pada hewan menunjukkan PFOA atau PFOS dapat mempengaruhi fungsi hati yang dapat mengakibatkan perubahan kadar kolesterol. Penelitian ini sendiri pada dasarnya melibatkan 12.000 anak-anak yang tinggal di dekat lembah sungah Ohio yang kemudian memeriksa kadar kolesterol dalam darah mereka melalui air minum mereka yang mengandung PFOA.

Bernard Weiss dari Universitas Rochester di New York, seorang ahli racun yang tidak terlibat dalam penelitian ini menyatakan, asam perfluoroalkyl dikenal sebagai neurotoksin. "Mereka mengganggu perkembangan otak, yang menganggu fungsi perilaku seperti kinerja kognitif," kata Weiss.

Dampak kesehatan potensial dari bahan kimia, seperti bahan kimia bisphenol plastik yang digunakan dalam botol susu dan produk lainnya, menjadi perhatian di antara para pejabat kesehatan di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com