Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien dan Dokter Sama-sama Picu TB Resisten

Kompas.com - 12/04/2011, 18:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru dan sampai saat ini masih menjadi perhatian dunia. Pengobatan TB yang tidak benar dan teratur dapat menyebabkan terjadinya resistensi kuman.

Risiko yang diakibatkan bila pasien TB tidak meminum obat secara tuntas di antaranya adalah penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian. Kuman pun menjadi lebih ganas dan bisa menyebabkan pengobatan yang sangat lama.

"Salah satu penyebab resisten obat karena ulah manusia itu sendiri," ungkap Arifin Nawas,  spesialis paru dari RSUP Persahabatan dalam talkshow  'Waspada TB di Sekitar Anda', Selasa (12/4/2011) di Jakarta .

Ulah manusia yang dimaksud, bisa diakibatkan oleh tim medis, dalam hal ini dokter, dan pasien TB itu sendiri. "Pada dokter biasanya terjadi karena dokter tidak memberikan obat sesuai dengan panduan. Sedangkan dari pasien, pasien biasanya berobat tidak teratur," jelasnya.

Untuk mencegah agar resistensi itu tidak terjadi, Arifin mengatakan perlu adanya pemahaman yang tepat, baik kepada dokter dan pasien pengidap TB.

"Dokter perlu di kasih penjelasan yang benar, bagaimana cara mengobati, sesuai dengan panduan internasional. Pasien harus patuh berobat secara teratur, meminum obat dengan benar," tambahnya.

Dalam pengobatan TB, ada dua tahapan yang harus dilalui oleh seorang pasien. Pertama, dengan pemberian obat TB tahap awal. Pada tahap ini, pasien harus meminum obat setiap hari selama 2 bulan.  Kedua, pemberian obat TB tahap lanjutan di mana pada tahap ini pasien harus minum obat 3 kali dalam seminggu selama empat bulan.

"Kebanyakan pasien berobatnya tidak sampai selesai. Misalnya, dia berobat selama dua bulan teratur. Kemudian setelah itu dia menghilang," pungkasnya.

Arifin mengungkapkan, di Indonesia sendiri, prevalensi TB berkisar antara 1,7 per mil. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, penyakit TB dapat ditemukan di antara 1 sampai 7 orang.

Menurut data, sepertiga dari populasi dunia saat ini sudah tertular dengan TB, di mana sebagian besar penderitanya adalah usia produktif (15-55 tahun). TB dapat disembuhkan jika pasien menelan obat secara teratur 6-8 bulan sesuai dengan petunjuk dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau