Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabies Bisa Dicegah

Kompas.com - 28/09/2011, 07:02 WIB

Tanggal 28 September diperingati dunia sebagai Hari Rabies Dunia. Indonesia pertama kali memperingati tahun 2009 di Bali. Saat itu, Bali tengah dilanda peningkatan kasus rabies.

Kematian karena rabies pertama kali dilaporkan di Kabupaten Badung pada November 2008. Tahun 2010 dan tahun 2011, peringatan juga dipusatkan di Bali. Hal itu untuk mendukung Pemerintah Provinsi Bali mewujudkan Bali bebas rabies di tahun 2012.

Rabies adalah suatu penyakit menular akut yang menyerang saraf dan susunan saraf pusat akibat virus rabies yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan hewan penular rabies. Rabies merupakan penyakit yang mematikan. Sebanyak 90 persen kasus rabies pada manusia ditularkan oleh anjing. Sisanya ditularkan oleh kucing, monyet, kelelawar, dan binatang liar lain.

Virus rabies termasuk famili Rhabdovirus , genus Lyssa virus, sehingga kasus rabies disebut juga kasus Lyssa. Virus ditularkan lewat gigitan langsung masuk ke darah. Di udara terbuka, virus mati jika dicuci dengan zat pelarut lemak, misalnya sabun, detergen, dan eter.

Situasi rabies

Di Indonesia, rabies tersebar di 24 provinsi. Kasus gigitan binatang dan kematian cukup tinggi di Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sumatera Utara, dan Nias. Provinsi yang bebas rabies tinggal Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua Barat, dan Papua.

Dari grafik tampak bahwa sejak terjadi peningkatan kasus rabies di Bali tahun 2008, jumlah kasus gigitan meningkat pesat. Puncaknya terjadi di tahun 2010. Dari 78.203 kasus gigitan, 70 persen terjadi di Bali.

Lewat upaya dan kerja sama berbagai pihak, terutama lewat gerakan vaksinasi massal pada anjing, jumlah kasus gigitan hewan penular rabies menurun.

Agar virus rabies tidak menyebar, perlu ada kerja sama solid antarberbagai sektor terkait dan masyarakat, khususnya pemilik anjing, sehingga rabies tidak menyebar dan wilayah tertular dapat bebas dari rabies.

Gejala rabies

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau