Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2013, 13:26 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber Reuters

Kompas.com — Tersedak merupakan kondisi yang gawat pada anak-anak karena benda atau makanan tersebut bisa menghalangi pernapasannya.

Tersedak bisa terjadi karena makanan yang kurang dikunyah dengan baik "memasuki saluran yang salah". Pada anak-anak kasusnya cukup banyak. Di Amerika Serikat saja, sekitar 34 anak dilarikan ke unit gawat darurat setiap hari akibat tersedak.

Penyebab tersedak paling sering pada anak adalah permen, kemudian daging hotdog, kacang dan biji-bijian, tulang, serta buah dan sayuran.

"Jumlah anak yang tersedak cukup tinggi dan ini tidak bisa diabaikan karena bisa berakibat fatal," kata Dr Gary Smith, dari Nationwide Children's Hospital di Columbus, Ohio.

Diperkirakan, 12.435 anak berusia kurang dari 14 tahun mendapat perawatan dokter karena tersedak setiap tahun. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah anak yang meninggal karena tersedak yang berjumlah sekitar 57 anak setiap tahunnya.

Pada anak berusia kurang dari satu tahun, sekitar 38 persen dilarikan ke rumah sakit karena tersedak makanan, baik karena ASI atau susu formula.

Sekitar 10 persen anak yang tersedak harus mendapat perawatan di rumah sakit. Anak-anak yang tersedak daging atau kacang paling sering harus tinggal di rumah sakit akibat tersedak.

"Potongan daging hotdog sesuai dengan bentuk dan ukuran saluran pernapasan anak sehingga bisa langsung menyumbat," kata Smith. Selain itu, kacang-kacangan juga termasuk makanan yang sulit dikunyah dengan baik oleh anak.

Menurut Dr Ronald Litman, dokter anak di Philadelphia, kebanyakan anak yang dibawa ke rumah sakit akibat tersedak dapat mengeluarkan benda yang menyumbat kerongkongannya.

Namun, Litman juga menyebutkan banyaknya kasus anak-anak yang kemasukan kacang lewat hidungnya dan mengalami inflamasi karena respons paru-parunya terhadap lemak pada kacang.

Tersedak pada anak sebenarnya bisa dihindari dengan menyediakan makanan dengan ukuran kecil-kecil pada anak. "Sebaiknya makan dipotong kecil, termasuk buah, agar anak bisa mengunyahnya dengan baik," kata Smith.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com