Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2013, 10:05 WIB

 


KOMPAS.com -
Bagi bayi, sejak awal kelahiran hingga usia 6 bulan, Air Susu Ibu (ASI) menjadi makanan sekaligus minuman yang paling sempurna. Ya, ASI merupakan sumber nutrisi utama bayi.  Komposisinya yang sempurna sudah sesuai kebutuhan bayi. Bayi bisa tumbuh optimal meski hanya mengonsumsi ASI di beberapa bulan kehidupannya ini.

Mulai usia 6 bulan, si kecil mulai mendapat Makanan Pendamping ASI (MPASI). Seiring bertambahnya usia bayi, bartambah pula kebutuhan gizinya. Ya, MPASI mulai diberikan lantaran energi dan nutrien/ zat gizi yang didapat dari ASI tak mencukupi lagi kebutuhannya secara terus-menerus.

Jadi, MPASI diberikan untuk memenuhi kebutuhan zat gizinya yang meningkat untuk pertumbuhan dan aktivitasnya. Selain itu,  MPASI juga melatih pencernaan bayi agar mampu mencerna makanan yang padat.

Baca juga: Mengenal Vaksin TBC Bill Gates yang Akan Uji Coba di Indonesia

Nah, pada usia ini sistem pencernaan sudah cukup matang untuk mencerna berbagai makanan. Dengan kata lain, sistem pencernaan bayi sudah lebih siap untuk menerima makanan selain ASI.

Bila terlalu dini atau terlambat

Sebaiknya pemberian MPASI tidak terlalu cepat/dini atau pun tidak terlambat sesuai dengan kesiapannya yaitu di usia 6 bulan. Kenapa begitu? Ada risiko yang bisa terjadi, misalnya bila terlalu dini kemungkinan mengalami infeksi karena ketidaksiapan sistem pencernaan. Selain itu, risiko diare lantaran makanan tak sehigienis ASI.

Baca juga: Uji Coba Vaksin TBC Milik Bill Gates di Indonesia, Peneliti: Sudah Dijamin Aman

“Sebaliknya, bila pemberian MPASI terlambat, anak tak bisa mengunyah sempurna dan dia akan ngemut ketika makan”, ujar pakar gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Fiastuti Witjaksono MS, SpG(K).

Risiko lainnya, bila kebutuhan si kecil akan energi dan zat gizi tak terpenuhi dengan baik, maka dia berisiko mengalami malnutrisi dan defisiensi mikronutrien. Bila kondisi ini terus terakumulasi akan mengakibatkan bayi menjadi pendek, pertumbuhan terhambat bahkan gagal tumbuh (growth faltering).

Perlu kesiapan fisik dan mental

Baca juga: Kunjungan Bill Gates di Indonesia: Hibah Rp 2,6 Triliun, Uji Coba Vaksin TBC, dll

Terkait dengan kesiapan si kecil, ada beberapa tanda yang menunjukkan bayi usia 6 bulan mampu mendapat MPASI:

*Kesiapan Fisik

- Telah berkurang/hilangnya refleks menjulurkan lidah. Ya, ketika sebelum usia 6 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari mulutnya karena belum dapat mengendalikan lidah secara penuh. Nah, di usia ini, ia dapat memindahkan makanan dalam mulut menggunakan lidah. bayi mampu mengendalikan lidahnya lebih baik.

- Bayi pun sudah mempunyai refleks mengunyah. Otot dan syarat di dalam mulut cukup berkembang untuk dapat mengunyah. Selain juga menggigit dan memamah. Ia dapat melakukan gerakan mengunyah ke atas dan ke bawah.

Baca juga: Bill Gates Hibahkan Rp 2,6 Triliun ke Indonesia Sejak 2009

- Kemampuan motorik mulut makin meningkat. Si kecil tak hanya mampu menghisap, tapi juga mampu menelan makanan setengah padat. Tak heran bila pada 6 bulan lebih mudah untuk memberikan bubur kental, sup kental dan makanan yang dilumatkan.

- Bayi usia 6 bulan ke atas juga mulai tumbuh gigi. Selain itu ia mulai berminat terhadap rasa yang baru.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Akhirnya! Asap Putih Muncul dari Kapel Sistina, Tanda Paus Baru Terpilih
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau