Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kol dan Brokoli Melindungi Tubuh dari Efek Terapi Radiasi

Kompas.com - 16/10/2013, 13:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 

KOMPAS.com - Sayur-sayuran berbunga seperti kol, kembang kol, dan brokoli dapat melindungi pasien kanker dari efek samping terapi radiasi untuk pengobatan kanker. Demikian yang dilaporkan sebuah studi baru yang dimuat dalam PNAS atau Proceedings of the National Academy of Sciences.

Terapi radiasi bertujuan untuk menghancurkan DNA dari sel-sel kanker. Proses tersebut membuat sel-sel tersebut tidak dapat bermultiplikasi dan akhirnya mati. Hanya saja, selain merusak sel kanker terapi radiasi juga berpotensi merusak sel normal. Inilah yang kemudian menimbulkan efek samping seperti hilang ingatan, luka, dan ketidaksuburan.

Bahkan ironisnya, efek kerusakan DNA yang dialami sel normal akibat terapi radiasi juga dapat memicu kanker baru. Menurut National Cancer Institute, gadis yang diberi radiasi pada dadanya untuk kanker limfoma hodgkin memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara di kemudian hari.

Baca juga: Belajar dari Titiek Puspa: Kenali Bahaya Pendarahan Otak dan Pencegahannya

Para peneliti asal Georgetown University Medical Center menemukan, sayur-sayuran berbunga memiliki kandungan yang disebut dengan DIM (3,3 diindolimetana) dapat melindungi tubuh dari efek samping radiasi. Percobaan pada tikus menunjukkan, DIM baru bekerja saat diberikan sebelum atau hingga 24 jam setelah terkena paparan radiasi.

Penulis studi senior, Dr Eliot Rosen dari Georgetown Lombardi Comprehensive Cancer Center mengatakan, DIM telah banyak diteliti untuk mencegah kanker selama bertahun-tahun, namun baru kali ini DIM diindikasikan sebagai pelindung radiasi.

"Tikus yang tidak diberi perlakuan semuanya mati, namun lebih dari setengah yang diberikan DIM bertahan hidup hingga 30 hari setelah paparan radiasi," katanya.

Baca juga: Mengantuk Terus-menerus Gejala Apa? Berikut 10 Daftarnya…

Rosen dan timnya menemukan, DIM dapat merangsang enzim yang memperbaiki DNA setelah dirusak radiasi. Istimewanya, DIM hanya memperbaiki sel-sel normal saja, tidak pada sel kanker.

Tak hanya memperbaiki sel-sel normal yang rusak karena terapi radiasi untuk kanker, DIM juga dipercaya dapat membantu memperbaiki sel-sel yang terkena radiasi nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau