KOMPAS.com - Sayur-sayuran berbunga seperti kol, kembang kol, dan brokoli dapat melindungi pasien kanker dari efek samping terapi radiasi untuk pengobatan kanker. Demikian yang dilaporkan sebuah studi baru yang dimuat dalam PNAS atau Proceedings of the National Academy of Sciences.
Terapi radiasi bertujuan untuk menghancurkan DNA dari sel-sel kanker. Proses tersebut membuat sel-sel tersebut tidak dapat bermultiplikasi dan akhirnya mati. Hanya saja, selain merusak sel kanker terapi radiasi juga berpotensi merusak sel normal. Inilah yang kemudian menimbulkan efek samping seperti hilang ingatan, luka, dan ketidaksuburan.
Bahkan ironisnya, efek kerusakan DNA yang dialami sel normal akibat terapi radiasi juga dapat memicu kanker baru. Menurut National Cancer Institute, gadis yang diberi radiasi pada dadanya untuk kanker limfoma hodgkin memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara di kemudian hari.
Para peneliti asal Georgetown University Medical Center menemukan, sayur-sayuran berbunga memiliki kandungan yang disebut dengan DIM (3,3 diindolimetana) dapat melindungi tubuh dari efek samping radiasi. Percobaan pada tikus menunjukkan, DIM baru bekerja saat diberikan sebelum atau hingga 24 jam setelah terkena paparan radiasi.
Penulis studi senior, Dr Eliot Rosen dari Georgetown Lombardi Comprehensive Cancer Center mengatakan, DIM telah banyak diteliti untuk mencegah kanker selama bertahun-tahun, namun baru kali ini DIM diindikasikan sebagai pelindung radiasi.
"Tikus yang tidak diberi perlakuan semuanya mati, namun lebih dari setengah yang diberikan DIM bertahan hidup hingga 30 hari setelah paparan radiasi," katanya.
Rosen dan timnya menemukan, DIM dapat merangsang enzim yang memperbaiki DNA setelah dirusak radiasi. Istimewanya, DIM hanya memperbaiki sel-sel normal saja, tidak pada sel kanker.
Tak hanya memperbaiki sel-sel normal yang rusak karena terapi radiasi untuk kanker, DIM juga dipercaya dapat membantu memperbaiki sel-sel yang terkena radiasi nuklir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.