Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2013, 08:18 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber menshealth

KOMPAS.com — Ciri-ciri orang saat mengalami serangan jantung umumnya digambarkan dengan nyeri di dada, sesak napas, hingga terkapar tak berdaya di lantai. Padahal, tidak semua serangan jantung memiliki ciri yang demikian.

Menurut sebuah studi yang dilakukan terhadap 900 pasien serangan jantung, hanya 35 persen yang mengalami ciri umum yang selama ini digambarkan. Sisanya, pasien justru mengalami gejala yang cenderung lambat tetapi pasti.

Studi para ahli dari Trinity College di Irlandia tersebut mengungkapkan, gejala lambat yang lebih sering terjadi itu meliputi rasa tidak nyaman pada dada dan lengan kiri, napas pendek-pendek, dan kelelahan luar biasa.  Masalahnya, semakin ringan gejala yang dialami, semakin orang menunda untuk mendapatkan penanganan.

Para peneliti mengatakan, penundaan penanganan umumnya dilakukan karena pasien tidak sadar mengalami serangan jantung. Menurut data yang peneliti dapatkan, pasien yang mengalami gejala lambat rata-rata mendapatkan penanganan setelah 3,5 jam. Sementara itu, mereka yang mengalami gejala dramatis rata-rata mendapatkan penanganan setelah dua jam.

Kardiolog Dr Prediman K Shah menjelaskan, serangan jantung terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh arteri yang menyebabkan otot jantung mati karena tidak mendapatkan suplai darah. Biasanya, kematian otot terjadi setelah tiga hingga enam jam. Kematian dapat dicegah jika sebelumnya arteri dibuka dengan angioplasti atau dengan obat-obatan pengencer darah.

"Kematian otot memang terjadi setelah tiga hingga enam jam setelah serangan. Penundaan selama 90 menit saja sudah dapat berbahaya," ujarnya.

Begitu mengalami serangan, kata dia, sebaiknya seseorang perlu segera menekan 119 untuk segera mendapatkan bantuan medis. Namun, untuk pertolongan pertama, mengunyah aspirin 321 miligram bisa jadi pilihan untuk membantu menghilangan sumbatan.

"Mengunyah aspirin memberikan efek yang lebih cepat lebih efektif daripada menelannya," ujar Shah.

Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan, ada pula ciri lain dari serangan jantung yang perlu Anda waspadai :

- Berkeringat dingin. Tubuh mengenali serangan jantung sebagai stresor akut yang merangsang respon tubuh untuk mengeluarkan keringat dingin. Meski berkeringat dingin bisa disebabkan oleh penyakit lain, jika Anda merasakannya tanpa sebab spesifik, Anda pun harus mewaspadainya.

- Mual. Karena serangan jantung memicu adanya kelumpuhan pada sistem saraf, mual, dan muntah secara tiba-tiba bisa jadi salah satu ciri-cirinya. Kuncinya adalah gejala tersebut datang secara tiba-tiba tanpa tahu apa penyebab pastinya.

- Heartburn. Selama serangan jantung berlangsung, ada penurunan jumlah aliran darah pada arteri yang merangsang gejala mirip heartburn seperti rasa terbakar di dada atau kerongkongan dan kesulitan menelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau