Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Diabetes Naik Gara-gara TV, Mobil dan Komputer

Kompas.com - 11/02/2014, 13:54 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com –
Kasus diabetes dan obesitas terus mengalami kenaikan di negara-negara berkembang seiring dengan semakin banyaknya orang mempunyai barang seperti televisi, mobil, dan komputer.

Menurut riset yang dipublikasikan Canadian Medical Association Journal, kepemilikan tv, komputer dan kendaraan yang terus meningkat memberikan kontribusi pada peningkatan kasus diabetes dan obesitas di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

“Meskipun kami tak menemukan adanya tren antara kepemilikan alat rumah tangga dengan obesitas dan diabetes di negara berpendapatan tinggi,  tetapi ada hubungan kuat ketika pendapatan suatu negara rendah,” kata pimpinan riset Scott Lear dari Facultas Ilmu Kesehatan Simon Fraser University.

Hal ini bisa dilihat pada peningkatan prosentase penderita obesitas dari 3,4 persen menjadi 14,5 persen, akibat kepemilikan tv, kendaraan, dan komputer. Angka kejadian diabetes juga meningkat dari 4,7 persen menjadi 11,7 persen.

Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Sungai Dibeton Jadi Ruko: Giliran Banjir Nyalahin Gubernur

Dengan kondisi ini, maka mungkin saja angka obesitas dan diabetes di negara berpenghasilan rendah mengalahkan jumlah penderita di negara berpendapatan tinggi. Hal ini dikarenakan industrialisasi dan perkembangan negara yang menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat. Sampai saat ini, jumlah penderita obesitas dan diabetes lebih besar di negara berendapatan tinggi.

Dalam riset ini, peneliti internasional menganalisa data 153.996 responden dewasa pada 107.599 rumah tangga dari 17 negara. Negara ini berpartisipasi dalam Prospective Urban Rural Epidemiology. Sekitar 10 ribu responden berasal dari Kanada, dengan lebih dari 25 persen dari area Vancouver.

Negara berpendapatan tinggi yang berpartisipasi adalah Swedia dan Uni Emirat Arab. Dari kelompok negara berpendapatan sedang ada negara Argentina, Brazil, Chile, Malaysia, Polandia, Afrika Selatan, dan Turki. Negara berpendapatan rendah diwakili China, Kolombia, Iran, Bangladesh, India, Pakistan, dan Zimbabwe.

Baca juga: 20 Pemain Timnas Indonesia Tiba di Sydney Hari Ini, Siap Lawan Australia

Dalam riset ini peneliti menanyakan aktifitas fisik, lamanya duduk, pola makan, diabetes dan apakah responden memiliki televisi, komputer, atau mobil. Riset juga mengukur tingi dan berat badan responden.

Hasilnya, televisi menjadi perangkat yang umum dimiliki rumah tangga. Sebanyak 78 persen rumah tangga memiliki sedikitnya satu televisi, sementara 34 persen memiliki komputer, dan 32 persen memiliki mobil. Warga yang tinggal di perkotaan (urban) lebih banyak memiliki ketiga alat dibanding masyarakat pedesaan.

Di negara berpendapatan rendah, kepemilikan 3 benda tersebut berhubungan dengan penurunan 31 persen aktivitas fisik, peningkatan 21 persen waktu duduk, dan pembesaran lingkar pinggang 9 sentimeter dibanding yang tidak memiliki ketiganya.

Baca juga: 8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?

“Hubungan diabetes dan kepemilikan 3 benda di negara dengan ekonomi menengah ke atas dan menengah ke bawah, ada di antara negara dengan ekonomi rendah dan tinggi,” kata peneliti.

Menurut peneliti, peningkatan jumlah obesitas dan diabetes merupakan dampak negatif kepemilikan benda yang mulai dirasakan negara berkemampuan ekonomi rendah dan menengah.

Menurut Lear kenyamanan karena adanya televisi, komputer, dan mobil mengakibatkan terlalu banyak duduk, peningkatan konsumsi kalori, dan menurunnya aktifitas fisik. Kondisi inilah yang tengah mengintai warga di negara berpenghasilan rendah sampai menengah.

“Keadaan ini bisa menghasilkan konsekuensi merugikan pada pelayanan kesehatan masyarakat di negara-negara tersebut,” kata Lear.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Apa yang Perlu Ditakutkan dari Revisi UU TNI?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau