Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2014, 13:55 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Makanan seringkali menjadi pemicu datangnya diare. Namun berbeda dengan diare yang disebabkan infeksi bakteri, diare yang disebabkan makanan bisa dikarenakan dua hal, yaitu alergi terhadap jenis makanan tertentu dan ketidakmampuan mencerna atau yang dikenal dengan istilah intoleransi makanan. Lantas apa perbedaan keduanya?

Dokter pakar imunologi Iris Rengganis mengatakan, alergi maupun intoleransi makanan sama-sama menimbulkan reaksi setelah mengasup makanan tertentu. Reaksinya pun terkadang hampir sama, seperti diare, sehingga tak jarang keduanya salah diidentifikasi.

"Untuk membedakannya, kita bisa lihat gejala yang terjadi di samping diare itu," kata dokter dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini saat diwawancarai belum lama ini di Jakarta.

Bila terjadi alergi, gejala yang menyertai biasanya terjadi bentol pada kulit, gatal, bahkan sesak napas. Sementara bila intoleransi makanan, gejala yang terjadi biasanya hanya di sekitar pencernaan.

Namun Iris menegaskan, untuk memberikan diagnosis yang tepat, perlu dilakukan tes alergi untuk mengetahui pemicu alergi dan reaksinya. Bila hanya terjadi di sekitar pencernaan maka kemungkinan itu adalah intoleransi makanan.

Alergi, jelas dia, merupakan reaksi antigen atau antibodi yang ada di tubuh terhadap protein yang terdapat dalam makanan. Sementara intoleransi makanan adalah ketidakmampuan usus untuk memecah enzim dengan baik. Efek keduanya bisa berupa diare.

"Meskipun keduanya berbeda, namun sama-sama perlu dicegah, yaitu dengan dihindari pemicunya," ucap Iris.

Bila tidak dihindari pemicunya, dikhawatirkan alergi maupun intoleransi akan bertambah parah dan mengakibatkan penurunan kualitas hidup yang signifikan. Alergi maupun intoleransi makanan yang sudah sampai tahap lanjut pun memerlukan pengobatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com