Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2014, 09:23 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com-
Tak dipungkiri tekanan darah tinggi termasuk salah satu penyakit kronis yang paling banyak diderita di dunia. Dikenal sebagai silent killer, tekanan darah tinggi tak menampakkan gejala yang jelas. Banyak penderita hipertensi tak menyadari dirinya sudah kena hipertensi.

Sekitar 67 juta orang dewasa di Amerika Serikat menderita hipertensi. Diperkirakan 30 persen masyarakat Inggris terkena hipertensi namun tidak menyadarinya.

Penelitian baru menganalisa data 8.670 orang dewasa di Perancis. Dari penelitian tersebut mereka menyimpulkan asumsi bahwa garam menyebabkan tekanan darah tinggi terlalu berlebihan. Lewat penelitian itu mereka ingin mengevaluasi dampak gaya hidup dan pola makan terhadap kadar tekanan darah.

Di samping menemukan kaitan tak langsung antara garam dan tekanan darah tinggi, peneliti menemukan fakta penderita darah tinggi ternyata mengonsumsi garam lebih tinggi dibandingkan bukan penderita. Penemuan ini menyimpulkan garam memiliki pengaruh yang berbeda untuk masing-masing orang.

Peneliti menemukan faktor gaya hidup seperti konsumsi minuman beralkohol, usia dan indeks massa tubuh sangat terkait dengan kenaikan tekanan darah. Makan lebih banyak sayur dan buah, di sisi lain ternyata berdampak mengurangi tekanan darah. Penurunan berat badan ternyata amat berpengaruh menurunkan tekanan darah. Para peneliti menyimpulkan bahwa penurunan berat badan harus jadi target utama untuk mengatasi epidemi tekanan darah tinggi.

Mereka mendapati indeks massa tubuh adalah faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap kadar tekanan darah setelah ada penyesuaian ganda. Dari penelitian tersebut didapatkan pula fakta bahwa tekanan darah sistolik lebih tinggi pada peserta penelitian dengan indeks massa tubuh yang tinggi. Asupan minuman beralkohol ternyata sangat terkait pada tekanan darah sistolik untuk wanita maupun pria.

Penelitian mendapatkan fakta pula bahwa asupan garam ternyata tidak ada hubungannya dengan tekanan arah sistolik setelah penyesuaian ganda. Kendati demikian, Center of Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat mengeluarkan peringatan sembilan dari sepuluh anak sekolah saat ini makan garam lebih banyak dari yang disarankan. Asupan garam itu kebanyakan berasal dari pizza, roti, keju, daging olahan.

Saat ini di Amerika Serikat mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan darah itu bisa diturunkan sebagian lewat pola makan. Termasuk dengan mengurangi garam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau