Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2014, 14:38 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Remaja masa kini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget. Waktu istirahat di sekolah tak lagi digunakan untuk bermain di lapangan, tetapi mereka asyik masing-masing dengan gadget-nya. Padatnya jam sekolah juga membuat mereka kekurangan waktu berolahraga, kecuali saat pelajaran kesehatan jasmani.

Para remaja usia 13-18 tahun ini sebagian besar kurang melakukan aktivitas fisik. Untuk itulah, Coca-Cola bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menggelar Activity Day atau kegiatan aktivitas fisik di sejumlah sekolah tingkat SMP dan SMA di Jakarta.

"Gerakan Indonesia Segar dengan pendekatan holistik bertujuan mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif melalui berbagai aktivitas, baik di tingkat profesional medis maupun langsung ke masyarakat," ujar Sustainability Manager Coca-Cola Ratri Wuyandari di SMP 11 Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Acara bertajuk "Indonesia Segar (Sehat dan Bugar) Goes to School" ini melibatkan sedikitnya 10.000 siswa dari 20 sekolah untuk mengikuti kegiatan Activity Day. Sebelum jam sekolah dimulai, para siswa akan mengikuti pemeriksaan kebugaran, coaching clinic dengan alat-alat olahraga, dan permainan.

Mereka juga diberi buku harian aktivitas fisik untuk diisi setiap hari dan buku panduan nutrisi. Para guru di sekolah juga diminta berpartisipasi agar para murid bisa melakukan aktivitas fisik di sela aktivitas belajar.

Kepala Sekolah SMP 11 Jakarta Wisraihany Isa mengatakan, pihak sekolah telah rutin mengadakan acara Jumat Sehat yang diikuti para siswa dan wali kelas. Reni, panggilan akrab Wisraihany, mengakui, banyak siswa yang menggunakan waktu istirahat untuk bermain gadget.

Ia mengatakan, kepadatan jam belajar juga menjadi salah satu faktor kurangnya waktu olahraga. "Memang anak-anak kadang pulang sekolah sudah sore, lalu capek. Anak-anak juga memang banyak bermain gadget, tetapi anak laki-laki pada jam istirahat juga suka main futsal," kata Reni.

Dokter spesialis olahraga, Indrarti Soekotjo, SpKO, yang juga Ketua Bidang Edukasi Publik Program Indonesia Segar, mengatakan, aktivitas fisik di sekolah diperlukan untuk kesehatan tubuh para remaja. Indrarti pun datang ke berbagai sekolah untuk meningkatkan kesadaran sekolah baik siswa, guru, maupun orangtua melalui pelatihan atau edukasi mengenai pentingnya aktivitas fisik dan nutrisi seimbang di sekolah.

"Aktivitas fisik penting untuk kesehatan. Mereka juga perlu nutrisi yang baik untuk mendapat gizi seimbang," kata Indrarti.

Sementara itu, dokter spesialis olahraga Andi Kurniawan, SpKO memaparkan hasil survei terhadap 500 remaja dari lima SMP dan lima SMA di Jakarta. Hasilnya, sebanyak 36 persen siswa mengalami obesitas dan 63 persen tidak bugar. Selain itu, 70 persen siswa mengaku menonton televisi dan komputer lebih dari dua jam per hari.

Menurut Andi, aktivitas fisik sejak remaja akan memengaruhi gaya hidup saat dewasa kelak. "Aktivitas fisik dalam hitungan menit sangat berharga. Ketika kita mengajak adik-adik kita aktif dari sekarang, nanti saat mereka dewasa juga akan aktif," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau