Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Bayi Pendiam dan Jarang Nangis, Waspadai Hipotiroid

Kompas.com - 14/11/2014, 11:10 WIB

KOMPAS.com - Kekurangan hormon tiroid atau hipotiroid kongenital biasa dialami oleh bayi sejak dalam kandungan. Oleh karena itu pemeriksaan kadar tiroid wajib dilakukan pada bayi baru lahir agar tidak sampai terlambat ditangani.

Sekitar 1.600 bayi dari 4,7 juta bayi yang lahir di dunia mengalami hipotiroid kongenital. Bayi yang menderita kelainan ini pada awalnya mungkin terlihat normal karena ia masih mendapat tiroid dari tubuh ibunya. Namun, bayi dengan hipotiroid bawaan biasanya tampak lesu, lebih pendiam, dan jarang menangis.

Menurut dr.Erwin P.Soenggoro,Sp.A, anggota Kelompok Kerja Nasional Skiring Hipotiroid Kongenital, gejala-gejala hipotiroid pada bayi biasanya baru muncul setelah bayi berusia satu atau dua bulan. "Gejalanya antara lain lidahnya besar dan menjulur keluar, banyak tidur, dan muka sembab," katanya dalam acara diskusi Advokasi Skrining Hipotiroid Kongenital di Bekasi, Kamis (13/11/14).

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bayi menderita hipotiroid bawaan, maka ia harus mengonsumsi obat. Jika tidak diatasi, pertumbuhan fisik maupun mental bayi jadi terganggu. Anak akan kesulitan bicara dan keterbelakangan mental.

Erwin mengatakan, pemeriksaan kelainan hipotiroid kini menjadi prosuder wajib pada bayi baru lahir. "Skrining dilakukan dengan mengambil darah dari tumit bayi sekaligus memeriksa golongan darah. Pemeriksaan tak boleh lebih dari satu bulan," katanya.

Pengobatan juga harus diberikan selama satu bulan pertama sebelum hormon tiroid yang disalurkan ibu saat hamil habis. Keterlambatan deteksi dan pengobatan akan berakibat gangguan otak yang sudah tidak bisa diperbaiki.

Baca juga: 40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

Sampai saat ini belum diketahui apa pemicu gangguan tiroid pada bayi ini, namun polusi udara dan gaya hidup tidak sehat diduga kuat menjadi salah satu pemicunya.

Menurut dr.Liliy S. Sulistyowati, Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan, pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan No.25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, telah mewajibkan setiap bayi dilakukan cek darah untuk mendeteksi hipotiroid. Sampel darah harus diambil saat bayi berusia 48-72 jam. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau