KOMPAS.com – Stimulasi pijat bayi dipercaya dapat mencegah bayi menjadi sering sakit. Namun, stimulasi pijat bayi harus dilakukan dengan benar dan tepat agar mendapat hasil yang maksimal.
Dokter spesialis anak I Gusti Ayu Trisna Windiani mengatakan, stimulasi pijat harus dilakukan ketika bayi dalam keadaan sehat.
“Bayi harus stabil. Jangan pas kenyang, sedang lapar, mengantuk, dan sakit berat. Kalau sakit harus konsultasi dulu ke dokter,” ujar Trisna di Jakarta beberapa waktu lalu.
Untuk mendapat hasil yang efektif, stimulasi pijat baik dilakukan setiap hari sebanyak 2-3 kali. Bisa dilakukan sebelum mandi pagi dan sore, juga sebelum bayi mengantuk di malam hari. Stimulasi pijat juga bisa diberikan saat memandikan bayi.
Stimulasi pijat ini dilakukan dengan menyentuh bayi mulai dari kepala hingga kaki. Jangan lupa sedikit menggerakkan kaki dan tangannya, serta mengajaknya mengobrol. Makin muda usia bayi, maka makin ringan tekanannya. Stimulasi pijat tidak boleh diberikan berlebihan pada bayi. Sekali pijat memakan waktu sekitar 15 menit.
“Lakukan stimulasi pijat dengan kualitas, tidak berlebih dan kurang. Stimulasi yang pas akan memberikan efek luar biasa,” imbuhnya.
Menurut Trisna, stimulasi pijat sebaiknya dilakukan lansung oleh ibu. Untuk itu, para ibu sebaiknya belajar untuk mendapatkan teknik stimulasi pijat yang benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.