Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecemasan dan Ketakutan pada Anak Bisa Berkembang Jadi Fobia

Kompas.com - 18/02/2025, 18:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Banyak orang yang mungkin masih ingat dengan jelas ketakutan masa kecil yang paling meresahkan, tapi rasa takut atau cemas itu cenderung bisa diatasi. Namun, rasa takut terhadap sesuatu bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan yang lebih serius atau pun fobia.

Ketakutan adalah bagian normal dari perkembangan manusia dan berfungsi sebagai mekanisme bertahan hidup, yang juga membantu mencegah orang melakukan perilaku berisiko.

"Namun ketika rasa takut justru melemahkan atau mengganggu fungsi sehari-hari, maka hal tersebut dapat diklasifikasikan sebagai fobia atau gangguan kecemasan," kata psikolog anak dan remaja, Profesor Thomas Ollendick.

Gangguan kecemasan dan fobia yang tidak ditangani pada anak-anak berisiko menimbulkan masalah kejiwaan atau medis tambahan, yang dapat berlanjut hingga mereka dewasa.

Baca juga: Ini 13 Penyebab Gangguan Kecemasan yang Perlu Diketahui

Menurut penjelasan psikiater anak Profesor Wendy Silverman, anak-anak dapat mengalami fobia atau gangguan kecemasan karena berbagai alasan, termasuk genetika, pengalaman negatif langsung terhadap suatu peristiwa atau objek, observasi terhadap orang lain, atau mendengar informasi menakutkan.

"Gangguan fobia dan kecemasan juga relatif umum terjadi pada anak-anak. Sebanyak 1 dari 3 anak-anak dan remaja terkena gangguan ini, dan angka ini telah meningkat secara signifikan sejak awal pandemi Covid-19," kata Silverman.

Jenis kecemasan anak

Bayi dan balita sering kali menunjukkan ketakutan terhadap suara keras, orang asing, dan perpisahan dari orangtuanya.

Baca juga: Anak Jadi Target Pelecehan dan Eksploitasi Seksual Online

Pada saat anak-anak mulai terlibat dalam permainan yang lebih imajinatif setelah mereka mencapai usia prasekolah, mereka mungkin cenderung ketakutan terhadap hantu, monster, dan binatang kecil.

Ketika anak-anak mencapai usia remaja dan mulai mengalami lebih banyak pengalaman dunia nyata, biasanya mereka mengembangkan ketakutan seputar kecemasan sosial dalam pergaulannya.

Baca juga: Tanda Balita Kebanyakan Screen Time

Langkah pertama dalam mengatasi gangguan kecemasan atau fobia adalah mengenali gejala-gejala yang sudah berada di luar batas ketakutan umum.

"Orangtua mungkin kesulitan mendeteksi kecemasan tertentu, terutama jika anak tidak menunjukkan gejala klasik seperti menolak makanan, mual atau menolak meninggalkan rumah, atau ragu untuk mengungkapkan ketakutannya," kata Ollendick.

Untuk membantu orangtua membedakan apakah rasa takut dapat berkembang menjadi gangguan yang lebih serius, amati frekuensi, intensitas, dan durasi rasa takut anak.

Frekuensi menunjukkan seberapa sering rasa takut muncul, apakah ketakutan tersebut muncul setahun sekali ataukah lebih sering.

Penting juga untuk menilai intensitas rasa takut, yang dapat dinilai berdasarkan respons anak ketika suatu situasi tidak ditangani sesuai keinginan mereka. Beri peringkat pada reaksi anak pada skala satu sampai 10 untuk memahami tingkat keparahan.

Terakhir, durasi sangat penting untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mencari bantuan profesional.

Baca juga: 5 Kebiasaan Kecil yang Bikin Anak Bahagia

Psikolog merekomendasikan untuk memberi waktu pada anak untuk menenangkan diri, sehingga bisa dilihat apakah kecemasan anak lebih bersifat fase atau masalah yang bertahan lama.

Mengutip Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental edisi kelima, Ollendick dan Silverman mencatat bahwa ketakutan harus bertahan setidaknya enam bulan sebelum dianggap sebagai fobia atau gangguan kecemasan yang signifikan secara klinis.

Namun, jika rasa takut menghalangi seorang anak untuk berkembang atau berfungsi dengan baik, mengganggu fungsi keluarga, atau berdampak negatif terhadap prestasi akademis, kemungkinan rasa takut tersebut telah berkembang menjadi masalah yang signifikan secara klinis. Sebaiknya orangtya tidak menunggu untuk mencari dukungan psikolog atau psikiater.

Baca juga: Banyak Kecelakaan Pesawat, Ini Tips Atasi Takut Terbang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Minta Pemerintah Cepat Tanggap Atasi Masalah, Puan: Jangan Tunggu Viral
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau