Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2015, 19:00 WIB

KOMPAS.com - Membersihkan tubuh dan rambut merupakan ritual yang mungkin tidak Anda lewatkan saat mandi. Namun, seberapa bersihkah tubuh Anda usai mandi?

Cara kita mandi biasanya adalah kebiasaan yang sudah diajarkan orangtua sejak kecil. Tapi, mungkin Anda pernah berpikir apakah cara mandi yang selama ini dilakukan sudah tepat atau belum.

Ahli kulit mengungkap kesalahan paling umum saat mandi yang bisa jadi tidak kita sadari. Berikut cara cerdas untuk mandi yang lebih bersih dan sehat.

1. Menggosok kulit kepala dengan kuku jari
Menggosok kulit kepala dapat terasa menyegarkan, tetapi sebenarnya Anda justru merusaknya jika menggunakan kuku jari.

"Kuku jari dapat menggores kulit kepala, hingga mengelupas," kata Sandy Johnson, ahli kulit. Karenanya, gunakan ujung jari Anda hingga sampo berbuih. Penting juga untuk menghindari cara menggosok yang terlalu agresif helai rambut di antara tangan Anda, karena dapat merusaknya dan menyebabkan ujung rambut bercabang.

2. Sabun tidak mengandung pelembab
"Sabun batangan tanpa pelembab, seperti sabun antibau dan antibakteri, benar-benar dapat mengeringkan kulit Anda," ujar Mona Gohara, ahli kulit. Ia menyarankan agar mencari sabun batangan yang mengandung 'stearic acid' dalam daftar bahannya atau kalimat 'melembabkan' yang tercantum pada bungkusnya.

3. Mandi dengan air terlalu panas dan terlalu lama
Mandi dengan air panas dapat mengikis minyak alami kulit dan lemak yang membantu menangkap air untuk menjaganya tetap lembab.

4. Malas pakai conditioner
Kebanyakan orang lebih fokus mengusap conditioner di helai rambut mereka. Namun Johnson menyarankan untuk memakai conditioner pada seluruh bagian rambut, dari akar hingga ujung. Conditioner dapat menghidrasi kulit kepala, sehingga mampu mencegah rasa gatal dan pengelupasan.

5. Menggosok tubuh dengan keras
Karena ingin menyingkirkan debu dan kotoran dari kulit, banyak orang yang terbiasa mandi dengan spons mandi. Padahal, permukaan yang kasar bisa menghilangkan pelindung alami kulit.

Pilihlah lap mandi berbahan katun untuk bayi, yang diusapkan secara lembut dengan meminimalkan gosokan pada tubuh. Namun, menurut Johnson menggunakan tangan sendiri saja cukup.  Jika Anda ingin menggunakan lap atau spons mandi, gantilah dengan yang baru secara rutin untuk menghindari perkembangan bakteri.

6. Alat pencukur memiliki silet terlalu banyak
Empat atau lima silet bisa mencukur lebih banyak, tetapi bisa juga merusak kulit Anda. “Anda sebenarnya memotong kulit Anda ketika bercukur, jadi makin banyak silet yang Anda gunakan, semakin buruk dampaknya bagi kulit,” ungkap Gohara.

Untuk meminimalisasi trauma, satu atau dua silet pada alat pencukur sudah ideal. Teknik penggunaannya juga berpengaruh. Gerakkan ke arah bawah lalu menjauh, bukan ke atas. Mencukur ke arah atas berarti bergerak melawan urat, yang justru berpotensi melukai. Cara ini juga dapat membuat folikel rambut meradang, sehingga dapat menyebabkan alat cukur bergoyang.  Pastikan area tersebut sudah cukup dilubrikasi dengan sabun atau krim khusus untuk proses mencukur yang paling lembut dan aman.

7. Tidak membilas dengan baik
Penting untuk memastikan seluruh sabun dan produk rambut telah terbilas total. Produk yang tersisa dapat berujung pada iritasi kulit dan penyumbatan pori-pori, sehingga menimbulkan jerawat.

Cegah jerawat pada punggung dengan membilas rambut secara terbalik (kepala menunduk dan rambut dikedepankan), membuat sampo dan conditioner langsung terbuang ke lantai, bukan ke punggung Anda,” jelas Johnson.

8. Menunggu untuk mengoleskan lotion
Waktu terbaik untuk mengoleskan lotion yaitu sesegera mungkin setelah mengeringkan tubuh, ketika tubuh masih lembab.  Lotion menyerap ke dalam kulit secara maksimal ketika kulit sedikit lembab. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau