Diperkirakan 1 dari 30 orang menjadi sakit saat mereka tidak bekerja dan mencoba bersantai, baik itu saat liburan atau di akhir pekan. Fenomena ini disebut juga dengan penyakit liburan.
Para ahli mengungkapkan beberapa alasan mengapa liburan Anda justru terganggu oleh penyakit.
- Salahkan pekerjaan
Tubuh kita secara konstan menghasilkan hormon stres adrenalin dan kortisol yang mengatur sistem vaskular, kewaspadaan, dan siklus tidur. Hormon tersebut juga dapat menumpulkan persepsi nyeri, yang berarti keluhan sakit tak begitu kita rasakan, dan juga menekan sistem imun.
"Seminggu sebelum liburan adalah masa yang paling membuat stres. Kadar kortisol dan adrenalin meningkat, sehingga saat rileks, sistem imun kita sangat rendah dan gampang terinfeksi kuman," kata Neil Shah, direktur Stress Management Society.
Untuk mencegahnya, lakukan perencanaan sebulan sebelumnya sehingga kita tak perlu kerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan menjelang cuti.
- Sibuk dengan ponsel
Meski berlibur, terkadang kita tetap sulit meninggalkan ponsel. "Bahayanya adalah perhatian kita jadi teralihkan oleh media sosial atau pun email pekerjaan. Kadar stres pun naik lagi," kata Shah.
Penelitian juga menunjukkan, penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menyebabkan jantung berdebar lebih kencang, tekanan darah naik dan juga insomnia. Siasati dengan mengecek ponsel hanya sekali sehari.
- Diet berlebihan
Karena ingin tampil lebih memesona saat liburan, apalagi jika tujuan Anda ke pantai, biasanya kita berusaha membatasi asupan makanan beberapa minggu sebelum berlibur. Kondisi ini bisa membuat daya tahan tubuh lebih rendah. Padahal, di tempat liburan kita akan terpapar kuman baru. Dengan sistem imun yang lemah, kita pun jadi gampang sakit, terutama bakteri penyebab sakit perut.
- Makan berlebihan
Penyebab lainnya adalah makan berlebihan karena kita cenderung menganggap liburan merupakan waktunya makan sepuasnya. Jika makanan itu dibuat dengan tidak bersih, efeknya tentu saja gangguan pencernaan.
- Dehidrasi
Perjalanan jauh dengan pesawat atau mobil bisa membuat kita lupa minum. Dehidrasi bukan hanya berdampak buruk bagi ginjal, tapi juga menaikkan tekanan darah, kram otot, dan pusing.