"Ketika lari, tubuh kita mengeluarkan panas. Panas itu harus didistribusikan ke luar agar tidak terkena heat stroke," ujar dokter ahli olahraga dari Royal Sport Medicine Center, Zainiki Saragih.
Heat stroke dapat menyebabkan seorang atlet berkurang kesadarannya, pingsan bahkan koma. Otak dan organ-organ tubuh dapat rusak karena serangan panas ini.
Oleh sebab itu, seorang pelari harus memakai pakaian yang dapat mengeluarkan panas tubuhnya dengan baik. "Jangan mengenakan jaket saat lari karena itu bakal menghalangi panas dan menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi saat olahraga ini sangat berbahaya," katanya.
Demi mencegah dehidrasi, sebaiknya kita minum sebelum haus. "Paling tidak setiap 20 menit saat berlari. Minumlah sekitar 200 cc air atau sekitar satu gelas setiap 20 menit saat lari di iklim panas seperti Indonesia," saran Zainaki.
Bila hanya berlari di bawah satu jam, air putih dingin saja sudah cukup untuk mengisi kehilangan air saat olahraga. Berlari di atas satu jam, seorang atlet membutuhkan minuman larutan isotonik. "Lari di atas tiga jam, seorang atlet butuh sport drink," tambahnya.